JAKARTA. Maskapai penerbangan berharap, layanan kargo di Bandara Internasional Juanda Surabaya bisa segera terpisah, pasca adanya dua operator di bandara tersebut sejak 4 September 2016. Yakni PT Angkasa Pura Logsitisk dan PT Jasa Angkasa Semesta (JAS). Menurut Yafet Budianto, Station Manager Eva Air, masih berlangsungnya pelayanan satu atap di bandara tersebut menyebabkan maskapai penerbangan khawatir dalam melayani kargo dan logistik di bandara tersebut. Ada kekhawatiran terjadi pertukaran barang. "Bagi kami, faktor keamanan itu nomor satu," katanya, kepada KONTAN, Selasa (25/10). Itu baru urusan barang, bila urusan dokumen penting yang lintas negara, menurut dia, urusannya bakal bertambah rumit lagi. Bisa-bisa, selain kekhawatiran salah barang, jangka waktu pengiriman bisa bertambah lama.
Maskapai ingin ruang kargo di Juanda terpisah
JAKARTA. Maskapai penerbangan berharap, layanan kargo di Bandara Internasional Juanda Surabaya bisa segera terpisah, pasca adanya dua operator di bandara tersebut sejak 4 September 2016. Yakni PT Angkasa Pura Logsitisk dan PT Jasa Angkasa Semesta (JAS). Menurut Yafet Budianto, Station Manager Eva Air, masih berlangsungnya pelayanan satu atap di bandara tersebut menyebabkan maskapai penerbangan khawatir dalam melayani kargo dan logistik di bandara tersebut. Ada kekhawatiran terjadi pertukaran barang. "Bagi kami, faktor keamanan itu nomor satu," katanya, kepada KONTAN, Selasa (25/10). Itu baru urusan barang, bila urusan dokumen penting yang lintas negara, menurut dia, urusannya bakal bertambah rumit lagi. Bisa-bisa, selain kekhawatiran salah barang, jangka waktu pengiriman bisa bertambah lama.