JAKARTA. Meski dibayangi kasus pailit Batavia Air, industri angkutan udara nasional tetap bergairah. Seiring dengan pertumbuhan bisnis penerbangan, persaingan antar-maskapai pun semakin ketat.Segmen yang naik daun dan menjadi incaran para maskapai adalah kelas low cost carrier (LCC) alias penerbangan berbiaya terjangkau. Teuku Burhanuddin, Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (INACA), menilai maskapai tertarik masuk pasar LCC karena warga kelas menengah terus bertambah. "Pertumbuhan ekonomi stabil di 6% per tahun mengerek pendapatan masyarakat kelas menengah," ujar dia. Jika tahun lalu pertumbuhan penumpang udara mencapai 10%-12%, tahun ini, pertumbuhannya diprediksi bisa 15%. Minimal, pertumbuhan jumlah pengguna jasa sama seperti tahun lalu, yakni 12%. Adapun kontribusi penumpang segmen LCC berpotensi naik 5% menjadi 65% dari total penumpang di tahun ini.
Maskapai mengincar pasar kelas menengah
JAKARTA. Meski dibayangi kasus pailit Batavia Air, industri angkutan udara nasional tetap bergairah. Seiring dengan pertumbuhan bisnis penerbangan, persaingan antar-maskapai pun semakin ketat.Segmen yang naik daun dan menjadi incaran para maskapai adalah kelas low cost carrier (LCC) alias penerbangan berbiaya terjangkau. Teuku Burhanuddin, Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (INACA), menilai maskapai tertarik masuk pasar LCC karena warga kelas menengah terus bertambah. "Pertumbuhan ekonomi stabil di 6% per tahun mengerek pendapatan masyarakat kelas menengah," ujar dia. Jika tahun lalu pertumbuhan penumpang udara mencapai 10%-12%, tahun ini, pertumbuhannya diprediksi bisa 15%. Minimal, pertumbuhan jumlah pengguna jasa sama seperti tahun lalu, yakni 12%. Adapun kontribusi penumpang segmen LCC berpotensi naik 5% menjadi 65% dari total penumpang di tahun ini.