Maskapai pasrah sistem buka tutup Ngurah Rai



JAKARTA. Terselenggaranya Konferensi Tingkat Tinggi APEC (Asian Pacific Economy Cooperation) di Bali membuat Bandara Ngurah Rai harus membuat skenario sistem buka tutup bagi penerbangan komersil. Pengelola maskapai pun akhirnya hanya bisa pasrah melihat kondisi tersebut.

"Kami melihatnya bukan sebagai kerugian tetapi itu perhelatan internasional yang harus kita terima," Lucas Suryanata Manager PR Tigerair Mandala kepada KONTAN, kemarin (6/10).

Ia pun mengaku tak mempermasalahkan mengenai sistem buka tutup yang diterapkan tersebut. Menurutnya kebetulan jadwal tutup yang diatur oleh pihak Angkasa Pura I memang kebetulan sesuai dengan jadwal penerbangan Mandala. Kata Lucas sehingga mau tidak mau pihaknya terpaksa menawarkan opsi pengalihan jadwal penerbangan atau pengembalian biaya tiket. "Ya kita tawarkan untuk dialihkan atau kita ganti," terangnya.


Sekretaris Perusahaan Lion Air Adhitya Simanjuntak menyatakan, perusahaan telah mengantisipasi sistem buka tutup bandara Ngurah Rai sesuai dengan ketentuan yang ada. Namun, pihaknya tak memungkiri jika sistem buka tutup ini menyebabkan jadwal penerbangan menjadi bergeser.

 "Memang ada kira-kira hampir 50% penerbangan yang cancelled (ditunda). Kami telah menjual tiket sesuai dengan jadwal penerbangan yang ditentukan. Tapi, kami tak tahu bagaimana kenyataan di lapangan. Karena terkadang ada beberapa kepala negara yang dijadwalkan datang jam segini jadi mundur jam segini. Itu, kan diluar kehendak kami," jelas dia.

Lion Air memiliki skema antisipasi penerbangan dari Denpasar dan menuju Denpasar. Yaitu, menawarkan penerbangan tidak langsung, seperti dari Jakarta ke Surabaya atau Jakarta ke Lombok baru ke Denpasar ataupun sebaliknya. Menurutnya, banyak konsumen yang mau memilih alternatif ini.

Ade enggan mengatakan bahwa sistem buka tutup bandara Ngurah Rai ini membuat perusahaannya merugi. "Kami tidak bisa bilang kerugian ya, karena kami toh masih bisa jualan. Lagipula, APEC ini kan agenda yang sangat penting bukan hanya untuk Indonesia, tapi juga seluruh negara. Jadi, kami mendukungnya," kilahnya.

Bagi Lion Air, penerbangan ke Bali adalah salah satu yang memiliki penerbangan cukup tinggi. Sama seperti penerbangan ke Medan yang mencapai 20 kali penerbangan. "Penerbangan ke Bali cukup tinggi, sama seperti kota-kota besar lainnya, Medan, Surabaya, juga Denpasar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tedy Gumilar