Maskapai siap berebut kue angkutan jamaah haji



JAKARTA. Sejalan dengan rencana Kementerian Agama (Kemenag) melibatkan maskapai penerbangan di luar Saudi Airlines dan Garuda Indonesia untuk penerbangan haji 2011, sejumlah maskapai penerbangan nasional kini bersiap-siap untuk mengikuti tender angkutan jemaah haji.

PT Metro Batavia (Batavia Air) misalnya, mengaku siap memenangkan tender angkutan haji mendatang. "Kami sudah lepas dari daftar larangan terbang otoritas penerbangan sipil Uni Eropa dan sudah biasa menjalani rute Jeddah-Arab Saudi," kata Sukirno Sukarna, Direktur Komersil Batavia Air, belum lama ini. Untuk memenangkan tender itu, saat ini Batavia Air tengah melakukan pengadaan armada sebanyak enam sampai tujuh pesawat.

PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) juga tak mau melewatkan peluang tersebut. Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait bilang, maskapainya sanggup menerbangkan 15.000 jemaah haji.


Selama ini, Lion telah terbiasa melayani penerbangan langsung Jakarta-Madinah dan Jakarta-Jedah menggunakan pesawat Boeing 747-400 berkapasitas 506 kursi. Maka, "Jelas kami siap mengikuti tender," kata Edward.

Garuda sendiri mengaku tidak khawatir dengan rencana pemerintah menambah maskapai untuk penerbanagan haji tahun ini. Presiden Direktur Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengaku, persaingan memperebutkan angkutan haji merupakan hal biasa. "Kami telah melayani angkutan haji sejak 1956, jadi kami optimistis memenangkan tender," kata Emirsyah.

Menurutnya, kunci memenangkan tender bukan hanya menyangkut persoalan harga, tapi juga kesiapan maskapai. Dari pengalaman selama ini, menurut Emirsyah, ada beberapa maskapai yang mau ikut menerbangkan haji, "tapi di tengah jalan berhenti karena tak mampu,"katanya.

Selain soal kesiapan, keinginan maskapai untuk terlibat dalam angkutan jemaah haji itu juga harus menunggu izin penambahan operator angkutan haji dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Selama ini angkutan haji hanya dioperasikan oleh dua maskapai yaitu Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementeri Perhubungan, Bambang S. Ervan bilang, pihaknya telah mengajukan permohonan kepada Arab. "Saat ini masih pembahasan," kata Bambang.

Menurut Bambang, izin dari pemerintah Arab sangat penting mengingat saat musim haji penerbangan sangat padat. "Pemerintah Arab sangat selektif saat memberikan landing permit (izin mendarat) di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, yang datang kesana kan bukan pesawat kita saja," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini