Mass Rapid Transit Jakarta jalani tiga step uji kelayakan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mass Rapid Transit Jakarta (MRTJ) menyatakan bahwa saat ini pengujian kelayakan sebanyak 3 step, ini menyusul rencana operasi komersi pada Maret 2019. Hal ini disampaikan oleh Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta Tubagus Hikmatullah melalui siaran pers, Selasa (25/12).

“Sejalan dengan kemajuan konstruksi yang telah mencapai 97.52% pada akhir November lalu, MRT Jakarta melaksanakan fase Testing & Commissioning dan Trial Run, menuju operasi komersial yang ditargetkan pada Maret 2019,” katanya.

Hikmat menjelaskan saat ini MRT Jakarta terus berupaya melanjutkan berbagai pengujian yang dipersyaratkan dari regulasi yang ada dan sebagai upaya untuk dapat menghadirkan layanan dengan standar kualitas yang baik kepada publik.


Untuk pengujian di fase Testing & Commissioning (Agustus 2018 – Februari 2019), adalah fase pengecekan dan pemeriksaan sistem yang sepenuhnya dilakukan oleh kontraktor dengan pengawasan dari MRT Jakarta.

“Pada fase ini MRT Jakarta mengundang pemangku kepentingan secara terbatas untuk menyaksikan kegiatan testing & commissioning tersebut,”jelasnya.

Fase kedua yakni Parallel Trial Run (akhir Desember 2018 – Februari 2019), adalah fase uji coba dimana dilakukan uji coba MRT Jakarta secara paralel dengan tahap Testing & Commissioning. Pada tahap ini MRT Jakarta akan melibatkan pemangku kepentingan secara terbatas khususnya yang memiliki keterlibatan/dampak/pengaruh secara langsung dalam proses pembangunan MRT Jakarta berdasarkan data yang telah dimiliki oleh MRT Jakarta.

Fase akhir yakni Full Trial Run (pertengahan Februari 2019 – operasi komersial MRT Jakarta Maret 2019), merupakan tahap uji coba operasi penuh oleh MRT Jakarta. Pada tahap ini MRT Jakarta akan melakukan pelibatan publik secara terbatas.

Hadirnya MRT Jakarta adalah terobosan baru bagi transportasi publik di kota ini. Tidak hanya akan meningkatkan mobilitas, MRT Jakarta juga akan memberikan manfaat tambahan, seperti perbaikan kualitas udara dan salah satu solusi mengatasi kemacetan, dengan adanya perubahan gaya hidup masyarakat Jabodetabek yang beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .