KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Master Bagasi, perusahaan cross border e-commerce telah menggarap pasar diaspora Indonesia di sekitar 90 negara di dunia, ribuan produk dari ratusan brand milik Tanah Air telah dibawa ke pasar global. Namun, Founder & CEO Master Bagasi, Amir Hamzah mengatakan bahwa Master Bagasi sampai saat ini masih menggunakan modal sendiri, dan belum memiliki sejumlah investor. Untuk itu, perseroan menargetkan akan menjadi perusahaan publik dan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2025. “Sudah ada sih beberapa investor dalam negeri yang tertarik dengan Master Bagasi. Rencananya setelah grand launching dan peluncuran aplikasi Master Bagasi yang baru, nanti kami akan memiliki investor, kami juga menargetkan IPO di tahun depan,” kata Hamzah, melalui keterangan resminya, Selasa (28/5).
Baca Juga: Meski Pipeline BEI Sepi, Minat BPR dan BPRS Untuk IPO Tinggi Menurut Hamzah, dengan melantai di BEI atau IPO pada tahun 2025, dapat menjadikan Master Bagasi sebagai perusahaan yang tidak hanya sukses secara finansial, tetapi juga memberikan nilai positif bagi seluruh stakeholders. “Segala upaya dan kerja keras kami didedikasikan untuk mewujudkan tujuan IPO ini. Kami optimistis, dukungan dan partisipasi dari semua pihak dapat mewujudkan target tersebut,” imbuhnya. Dia menjelaskan, dana baru yang akan dihasilkan dari IPO tersebut, nantinya akan digunakan untuk membiayai pertumbuhan perusahaan, dan mengembangkan lebih banyak fitur di aplikasi perseroan, agar perusahaan tetap bertumbuh positif. Selain itu, Hamzah menilai bahwa Master Bagasi berpotensi sebagai alat diplomasi negara, karena dapat membawa budaya dan produk khas Nusantara, serta membangun rantai pasok global yang berkelanjutan. "Ketika kita berbicara tentang kekuatan sebuah negara, kita tidak hanya melihat pada kekuatan militer atau alutsistanya saja. Namun, juga seberapa besar pengaruhnya dalam rantai pasok global," ujar Hamzah. Baca Juga: Anomali IPO Jumbo, Mayoritas Kinerja Keuangannya Kinclong tapi Harga Sahamnya Loyo