KONTAN.CO.ID - Master Hsing Yun, pendiri Fo Guang Shan, vihara terbesar di Taiwan yang memiliki lebih dari 300 cabang di lima benua, telah wafat pada 6 Februari 2023 di usia 97 tahun. Kehidupan dan keteladanan Master Hsing Yun (selanjutnya disebut Master), pernah dilambangkan dalam sebuah syair: “Dengan hati yang penuh welas asih dan tekad untuk menyelamatkan orang lain, Tubuh saya bagaikan samudra dharma, yang tak terikat pada perahu;
Ketika Anda bertanya apa yang saya inginkan dalam kehidupan ini? Yaitu, kedamaian dan kebahagiaan bersinar di lima benua.” Syair tersebut menandakan bahwa Master memiliki tujuan hidup yang mulia, yaitu menebar kebaikan dan kebahagiaan di dunia. Meskipun Beliau telah wafat, tujuan itu akan kekal dan layak menjadi pedoman para pengikutnya. Bagaimana tidak, selama lebih dari 80 tahun, Master konsisten menyebarkan Dharma dan mengubah kehidupan banyak orang untuk lebih baik. Lewat konsistensi tersebut, Master memiliki lebih dari 2.000 orang pengikut yang menjadi anggota sangha dan jutaan umat di seluruh dunia. Beliau juga telah menahbiskan lebih dari ratusan pewaris Dharma untuk meneruskan ajarannya. Beliau memang dikenal memiliki komitmen menyebarkan ajaran Buddha Humanistik. Dalam catatan sejarah, Beliau mendirikan Fo Guang Shan pada tahun 1967 di puncak bukit yang terletak di distrik Dashu, Kaohsiung, Taiwan, dengan Empat Prinsip: menyebarkan Dharma melalui budaya, mengembangkan bakat melalui pendidikan, memberi manfaat bagi masyarakat melalui kegiatan sosial, dan memurnikan pikiran manusia melalui latihan spiritual. Beliau kemudian mewujudkan tekad agung, "Semoga Cahaya Buddha bersinar di seluruh dunia; semoga air Dharma mengalir di Lima Benua." Master Hsing Yun mengabdikan hidupnya untuk ajaran Buddha Humanistik dan merealisasikan Tanah Suci Fo Guang. Selama 56 tahun sejak berdirinya Fo Guang Shan, Master memfokuskan dirinya dalam pengembangan dunia pendidikan. Selama hidup, Beliau telah mendirikan lebih dari 300 vihara di seluruh dunia; mendirikan lima universitas di Taiwan, Amerika Serikat, Australia, dan Filipina; serta Asosiasi Cahaya Buddha Internasional dengan jutaan anggota. Karya pendidikan hingga sosial Dalam menyebarkan Dharma melalui budaya, Beliau mengawasi penyusunan Tipitaka Fo Guang dan Kamus Fo Guang. Pada tahun 1978, Master mendirikan Fo Guang Publishing House, diikuti oleh Fo Guang Shan Foundation for Culture and Education pada tahun 1988. Pada tahun 1997 mendirikan Gandha Samudra Co. dan Buddha's Light Satellite Television (yang kemudian berganti nama menjadi Beautiful Life Television). Pada tahun 2000, Beliau membuat sejarah dengan meluncurkan Merit Times Daily News, surat kabar harian pertama yang didirikan oleh komunitas Buddhis. Sebagai seorang penulis yang produktif seumur hidup, ia menulis Karya Lengkap Master Hsing Yun, yang berjumlah 395 jilid, dengan lebih dari 40 juta kata. Tak hanya pendidikan, Master pun mengajarkan kesejahteraan dalam dunia sosial. Sejak tahun 1970, Beliau secara konsisten mendirikan panti asuhan, panti jompo, Yayasan Welas Asih, rumah sakit keliling dan klinik, mobil perlindungan kejiwaan, serta mendukung pendirian panti jompo yang diadakan pemerintah Kaohsiung. Beliau juga mensponsori Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama Fo Guang, termasuk puluhan Rumah Sakit Fo Guang di daratan Tiongkok, memimpin para anggota umat Fo Guang di seluruh dunia untuk menyumbangkan kursi roda dan mendirikan rumah darurat, serta mendorong umat melakukan kegiatan sosial lainnya. Mengupayakan perdamaian dunia Sepanjang hidupnya, Master menjalin hubungan dengan banyak pemimpin dunia, termasuk Raja Agung Bhumibol dari Thailand, Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru, Presiden Filipina Ma Jiabao, Presiden Senuari dari Dominika, Wakil Presiden Al Gore dari Amerika Serikat, beberapa Perdana Menteri Malaysia, Pemimpin Tiongkok Yang Shangkun, Jiang Zheming, Hu Jintao, dan Xi Jinping, hingga Perdana Menteri Australia Tony Abbott. Selain para pemimpin politik, Beliau juga berkesempatan untuk berinteraksi dengan tokoh-tokoh agama seperti Presiden Persekutuan Umat Buddha Sedunia H.S.H. Putri Poon Pismai Diskul, Paus Yohanes Paulus II, dan Paus Benediktus XVI.