JAKARTA. Aturan ketat tidak memadamkan hasrat Mastercard Indonesia untuk mencapai target. Hingga penghujung tahun 2014, Mastercard membidik pertumbuhan bisnis kartu baru sebesar 10%. Irni Palar, VP & Country Manager Indonesia PT Mastercard Indonesia mengatakan, jumlah penduduk kelas menengah atas Tanah Air yang terus tumbuh menjadi penopang pertumbuhan bisnis kartu Mastercard. Irni meyakini, pertumbuhan kelas menengah merupakan potensi besar bagi Mastercard untuk mengakuisisi konsumen baru. "Kami menargetkan pertumbuhan kartu baru sebesar 10%," kata Irni, Kamis (9/10). Dari sisi volume, Mastercard menargetkan pertumbuhan volume transaksi 12% dari rata-rata transaksi kartu ATM/debit. Saat ini, volume transaksi hanya 8% dari total transaksi kartu ATM/debit, lantaran nasabah masih menggunakan kartu hanya untuk tarik tunai. Yang menarik, optimisme Mastercard jauh di atas pertumbuhan bisnis kartu alat pembayaran dengan menggunakan kartu (APMK). Mengutip data Bank Indonesia (BI), pertumbuhan APMK penerbit kartu hanya single digit per Juli 2014.
Mastercard bidik pertumbuhan kartu baru 10%
JAKARTA. Aturan ketat tidak memadamkan hasrat Mastercard Indonesia untuk mencapai target. Hingga penghujung tahun 2014, Mastercard membidik pertumbuhan bisnis kartu baru sebesar 10%. Irni Palar, VP & Country Manager Indonesia PT Mastercard Indonesia mengatakan, jumlah penduduk kelas menengah atas Tanah Air yang terus tumbuh menjadi penopang pertumbuhan bisnis kartu Mastercard. Irni meyakini, pertumbuhan kelas menengah merupakan potensi besar bagi Mastercard untuk mengakuisisi konsumen baru. "Kami menargetkan pertumbuhan kartu baru sebesar 10%," kata Irni, Kamis (9/10). Dari sisi volume, Mastercard menargetkan pertumbuhan volume transaksi 12% dari rata-rata transaksi kartu ATM/debit. Saat ini, volume transaksi hanya 8% dari total transaksi kartu ATM/debit, lantaran nasabah masih menggunakan kartu hanya untuk tarik tunai. Yang menarik, optimisme Mastercard jauh di atas pertumbuhan bisnis kartu alat pembayaran dengan menggunakan kartu (APMK). Mengutip data Bank Indonesia (BI), pertumbuhan APMK penerbit kartu hanya single digit per Juli 2014.