JAKARTA. Mastercard Indonesia memandang optimis pertumbuhan kartu kredit dari keterbatasan pergerakan bisnis konsumsi ini, karena sejumlah aturan. Irni Palar, Country Manager MasterCard Indonesia PT Mastercard Indonesia mengatakan, pihaknya membidik pertumbuhan kartu kredit sebesar 15% pada tahun 2015, dari rata-rata pertumbuhan industri sebesar 4%-5%. “Kami akan fokus pada market baru untuk kartu kredit,” katanya. Misalnya, perusahaan akan membidik nasabah kartu kredit baru dari kalangan anak-anak muda dan komunitas, kelas menengah yang tinggal di kota-kota besar luar Jakarta, seperti Surabaya, Medan, Makassar yang memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi. Menurutnya, aturan pembatasan kepemilikan kartu kredit maksimal dua penerbit kartu untuk nasabah yang memiliki pendapatan Rp 10 juta per bulan tidak membuat Mastercard Indonesia terbatas untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis, karena masih banyak anak-anak muda yang belum memiliki kartu kredit dan mereka membutuhkan itu untuk pembayaran. “Anak muda itu market yang menarik karena mereka tertarik untuk transaksi menggunakan kartu,” tambahnya. Sedangkan, dari sisi volume dan nilai kartu kredit ada penyesuaian perlambatan pertumbuhan, karena kuartal I/2015 pertumbuhan ekonomi juga tidak kencang. Namun, pada semester II/2015 akan terjadi kenaikan karena ada moment hari besar dan liburan. Kemudian, Mastercard Indonesia akan mengadakan promo transaksi menggunakan kartu kredit dengan menggandeng supermarket, departement store, hotel, travel dan tempat hiburan untuk meningkatkan transaksi. "Transaksi di dalam negeri masih tinggi dengan potensi mencapai 16%," tamba Irni.
Mastercard bidik pertumbuhan kartu kredit 15%
JAKARTA. Mastercard Indonesia memandang optimis pertumbuhan kartu kredit dari keterbatasan pergerakan bisnis konsumsi ini, karena sejumlah aturan. Irni Palar, Country Manager MasterCard Indonesia PT Mastercard Indonesia mengatakan, pihaknya membidik pertumbuhan kartu kredit sebesar 15% pada tahun 2015, dari rata-rata pertumbuhan industri sebesar 4%-5%. “Kami akan fokus pada market baru untuk kartu kredit,” katanya. Misalnya, perusahaan akan membidik nasabah kartu kredit baru dari kalangan anak-anak muda dan komunitas, kelas menengah yang tinggal di kota-kota besar luar Jakarta, seperti Surabaya, Medan, Makassar yang memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi. Menurutnya, aturan pembatasan kepemilikan kartu kredit maksimal dua penerbit kartu untuk nasabah yang memiliki pendapatan Rp 10 juta per bulan tidak membuat Mastercard Indonesia terbatas untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis, karena masih banyak anak-anak muda yang belum memiliki kartu kredit dan mereka membutuhkan itu untuk pembayaran. “Anak muda itu market yang menarik karena mereka tertarik untuk transaksi menggunakan kartu,” tambahnya. Sedangkan, dari sisi volume dan nilai kartu kredit ada penyesuaian perlambatan pertumbuhan, karena kuartal I/2015 pertumbuhan ekonomi juga tidak kencang. Namun, pada semester II/2015 akan terjadi kenaikan karena ada moment hari besar dan liburan. Kemudian, Mastercard Indonesia akan mengadakan promo transaksi menggunakan kartu kredit dengan menggandeng supermarket, departement store, hotel, travel dan tempat hiburan untuk meningkatkan transaksi. "Transaksi di dalam negeri masih tinggi dengan potensi mencapai 16%," tamba Irni.