Mastersystem Infotama Bersiap IPO, Bidik Dana Segar Rp 1,06 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mastersystem Infotama Tbk memantapkan rencananya untuk melantai ke Bursa Efek Indonesia (BEI) via penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO).

Calon emiten yang akan menggunakan kode saham MSTI ini berencana melepas sebanyak-banyaknya 667 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Ini setara 20% dari modal disetor dan ditempatkan penuh setelah IPO.

MSTI menyodorkan harga penawaran awal di Rp 1.355 sampai Rp 1.595 per saham. Dengan begitu, MSTI berpotensi mengantongi dana segar sebesar Rp 1,06 triliun.


Baca Juga: Kian Santang Muliatama (RGAS) Mulai Proses IPO

Adapun MSTI juga mengadakan beberapa program. Pertama, Program Alokasi Saham Karyawan atau Employee Stock Allocation atau (ESA) dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya 20,01 juta saham atau sebesar 3% dari jumlah saham yang ditawarkan. 

Kedua, Program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen dan Karyawan atau Management Employee Stock Option Program (MESOP) dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 80,04 juta saham atau sebesar 3% dari modal ditempatkan dan disetor.

Rencananya, dana hasil IPO tersebut akan digunakan untuk dua hal utama.

Pertama, sekitar Rp101.572 juta akan digunakan oleh MSTI untuk pembayaran sebagian pokok utang kepada PT Bank OCBC NISP Tbk (Bank OCBC) yang akan jatuh tempo per 31 Juli 2023, total pokok pinjaman kepada Bank OCBC sebesar Rp 205,60 miliar. 

Baca Juga: Sebanyak 27 Perusahaan Antre IPO di BEI, Ada 11 Entitas yang Punya Aset Besar

Kedua, sisa dana hasil emisi setelah dikurangi pembayaran sebagian pokok utang kepada Bank OCBC akan digunakan untuk modal kerja. Untuk mendukung kegiatan usaha utama perseroan termasuk namun tidak terbatas pada pembiayaan kegiatan operasional.

Masa penawaran umum jatuh pada tanggal 2 November-6 November 2023. Dalam IPO ini, MTSI menunjuk PT Indo Premier Sekuritas dan PT Maybank Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli