KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih berlanjut di akhir pekan ini, Jum'at (17/6). IHSG telah menguat 43,27 poin atau 0,62% ke posisi 7.050,32 setelah bergerak di zona hijau sepanjang perdagangan kemarin (16/6). Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menilai, pergerakan IHSG akan kembali dipengaruhi oleh fluktuasi indeks-indeks global terkait kebijakan moneter terbaru dari sejumlah bank sentral besar. Secara teknikal, terdapat peluang rebound lanjutan selama bertahan di atas 7.030. "Di sisi lain, terbentuknya pola inverted doji mengindikasikan bahwa IHSG rawan aksi jual. Oleh sebab itu, IHSG diperkirakan berfluktuasi di rentang 7.000-7.130," ujar Valdy kepada Kontan.co.id, Jum'at (17/6).
Baca Juga: Bursa Asia Memerah, Nikkei 225 Jepang Jatuh Lebih 2% di Tengah Kekhawatiran Resesi Menurut Valdy, saat ini pelaku pasar dapat memperhatikan peluang trading buy pada saham-saham yang berpotensi
rebound. Antara lain; PT Indo Tambangraya Megah Tbk (
ITMG), PT Bukit Asam Tbk (
PTBA), dan PT Pakuwon Jati Tbk (
PWON). Saham pilihan lainnya adalah PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (
CPIN), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (
AMRT), PT Surya Citra Media Tbk (
SCMA), dan PT Integra Indocabinet Tbk (
WOOD). Sementara itu, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya memandang IHSG hari ini berpotensi terkoreksi dengan rentang 6.950 - 7.100. Pasalnya saat ini pelaku pasar sedang mencerna keputusan The Fed yang menaikkan suku bunga 75 basis poin. Langkah The Fed yang lebih agresif dalam menaikkan suku bunga diperkirakan akan segera diikuti oleh berbagai bank Sentral negara lain. Investor pun diprediksi akan cenderung mengindari risiko. Pelaku pasar bisa mempertimbangkan
buy saham PT Mayora Indah Tbk (
MYOR) pada area Rp 1.680 - Rp 1.700. Target harga ada di Rp 1.750 dan
stop loss Rp 1.670. Kemudian
buy saham PT Medikaloka Hermina Tbk (
HEAL) pada Rp 1.400 - Rp 1.420 dengan target harga Rp 1.480 dan stop loss Rp 1.380. Head of Investment Reswara Gian Investa, Kiswoyo Adi Joe memperkirakan IHSG akan bergerak pada area
support 6.900 dan
resistance di 7.200. Kiswoyo menjagokan saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk (
JSMR), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (
TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (
BBRI) dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (
SRTG). CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menganalisa bahwa pergerakan IHSG masih menunjukkan pola sideways dengan potensi tekanan yang masih terus membayangi di tengah prediksi penurunan harga komoditas dalam beberapa waktu mendatang. Namun, stabilnya perekonomian dalam negeri masih menjadi penopang pola gerak IHSG, termasuk masih bertahannya
capital inflow secara
year to date. IHSG hari ini diprediksi berada pada rentang 6.898 - 7.123. Saham-saham yang bisa dicermati pelaku pasar pada hari ini adalah
BBCA,
SMRA,
ASRI,
PWON,
UNVR,
TLKM,
BBRI,
BBNI, dan
APLN. Sementara itu, Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo mengingatkan, IHSG masih akan terdampak oleh kenaikan suku bunga The Fed sehingga bisa mempengaruhi
foreign flow di bursa saham. Support IHSG diperkirakan ada di 6.920 dan resistance pada 7.150.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham PWON, AUTO, dan BANK untuk Jumat (17/6) William menyarankan pelaku pasar untuk melakukan
buy on weakness saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (
MDKA) dan PT PP (Persero) Tbk (
PTPP). Selanjutnya
buy PT Bumi Resources Minerals Tbk (
BRMS), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (
TKIM), dan
WOOD. Berdasarkan analisa teknikal, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat hari ini IHSG berpotensi bergerak melemah terbatas pada rentang 6.916 - 7.152. Meski potensi penguatan masih tetap ada.
Pelaku pasar bisa memperhatikan saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (
SMGR) pada area support Rp 6.750 dan resistance Rp 7.125, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (
ADRO) dengan support - resistance Rp 2.990 - Rp 3.160, serta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (
BMRI) pada
support Rp 8.175 dan
resistance di Rp 8.600.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto