Masuk bisnis nikel, ini rekomendasi saham Harum Energy (HRUM)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tahun 2020, PT Harum Energy Tbk (HRUM) mencetak laba bersih US$ 59,1 juta atau melonjak 216,8% secara year on year (yoy). Laba melejit meskipun pendapatan HRUM melorot 39,9% secara yoy menjadi US$ 157,8 juta di 2020.

Penurunan pendapatan ini lantaran penjualan batubara HRUM turun 31,7% dan penurunan harga jual rata-rata (ASP) sebanyak 13,2%.

Analis Ciptadana Sekuritas Thomas Radityo dalam risetnya 16 April 2021 memproyeksikan penjualan batubara HRUM akan meningkat 5,3% menjadi 4 juta ton pada tahun ini. Ia juga memperkirakan, harga jual rata-rata batubara HRUM untuk tahun 2021 bakal naik 4,6% menjadi US$ 58,5 per ton.


Baca Juga: Dapat cuan dari saham nikel, simak rencana investasi Harum Energy (HRUM)

Tahun 2022, HRUM akan memperoleh tambahan pendapatan tambahan dari bisnis nikel. Thomas memperkirakan, sebagian aset tambang nikel HRUM akan berkontribusi 1 juta wmt dari PT Position (POS) dengan harga jual rata-rata diperkirakan US$ 45 per ton. Kemudian 10.000 ton nickel pig iron (NPI) dari PT Infei Metal Industry (IMI) dengan harga jual rata-rata US$ 17.500 per ton.

Manajemen HRUM memperkirakan aset nikel tersebut akan beroperasi penuh pada tahun 2023. HRUM mengakuisisi 51% saham PT Position dan 24,5% saham IMI di awal tahun ini,

“Kami berasumsi bahwa POS akan memproduksi sekitar 5 juta wmt bijih nikel. Sementara IMI akan memproduksi sekitar 30.000 ton NPI, memberikan kontribusi pendapatan rata-rata sebesar US$ 846 juta selama 5 tahun pertama, setelah kegiatan operasional sepenuhnya dimulai pada tahun 2023,” kata Thomas dalam risetnya.

Thomas merekomendasikan hold saham HRUM dengan target harga Rp 5.300 per saham.

Selanjutnya: Prospek batubara membaik, simak rencana bisnis Harum Energy (HRUM) pada 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat