Masuk daftar hitam AS sebagai perusahaan militer Komunis China, saham Xiaomi anjlok



KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Saham Xiaomi anjlok pada Jumat (15/1), setelah Amerika Serikat (AS) memasukkan raksasa ponsel pintar itu dan sejumlah perusahaan China lainnya ke daftar hitam.

Daftar hitam pada hari-hari terakhir Presiden Donald Trump berkuasa itu adalah penutup bagi empat tahun kebijakan diplomatik dan perdagangan agresif AS terhadap China di bawah Trump.

Dengan hanya enam hari sebelum Trump meletakkan jabatannya, AS membuat serangkaian pengumuman yang menargetkan perusahaan-perusahaan China, termasuk raksasa minyak CNOOC, Xiaomi, dan media sosial favorit TikTok.


Mengutip Channel News Asia, Xiaomi, yang tahun lalu mengambil alih posisi Apple sebagai produsen smartphone terbesar ketiga di dunia, adalah salah satu dari sembilan perusahaan baru yang Pentagon klasifikasikan sebagai "perusahaan militer Komunis China".

Baca Juga: China: Amerika Serikat harus meninggalkan pemikiran Perang Dingin

Cap tersebut berarti, investor AS tidak akan bisa membeli saham Xiaomi dan pada akhirnya produsen smartphone itu harus divestasi, kecuali Presiden AS mendatang Joe Biden membatalkan kebijakan Trump tersebut.

Xiaomi adalah salah satu perusahaan terbesar yang masuk daftar hitam sejauh ini dan sahamnya anjlok lebih dari 10% di Bursa Hong Kong pada Jumat (15/1) setelah pengumuman. Raksasa chip AS Qualcomm adalah investor utama.

Dalam pernyataan Kamis (14/1), Departemen Pertahanan AS alias Pentagon mengatakan, "bertekad untuk menyoroti dan melawan strategi pengembangan fusi militer-sipil Republik Rakyat China" yang memungkinkannya mengakses teknologi kunci dan data keamanan.

Tindakan serupa telah AS lakukan terhadap perusahaan teknologi lain, termasuk Huawei dan raksasa chip SMIC, yang menghambat kemampuan mereka untuk mengimpor teknologi utama dan bersaing secara internasional.

Selanjutnya: Xi Jinping dorong Starbucks untuk terus memajukan kerjasama China-AS

Editor: S.S. Kurniawan