Masuk dalam POP Kemendikbud, ini kata Tanoto Foundation dan Yayasan Putera Sampoerna



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua lembaga yang berkaitan dengan perusahaan masuk dalam Program Organisasi Penggerak (POP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Dua lembaga tersebut adalah Tanoto Foundation dan Yayasan Putera Sampoerna. Meski POP Kemendikbud dirancang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), ada pula skema pembiayaan mandiri dan pendamping.

Direktur Komunikasi Tanoto Foundation, Haviez Gautama menyatakan mereka merupakan salah satu organisasi penggerak yang menggunakan pembiayaan mandiri.


Baca Juga: Sejumlah Organisasi penggerak gunakan skema pembiayaan mandiri dan matching fund

Program tersebut akan didanai mandiri oleh yayasan dengan nilai investasi lebih dari Rp 50 miliar untuk periode dua tahun dari 2020 hingga 2022.

“Salah satu misi Tanoto Foundation bekerja sama dengan pemerintah melalui POP Kemendikbud adalah mendorong percepatan peringkat global pendidikan Indonesia,” ujar Haviez dalam siaran pers, Kamis (23/7).

Direktur Program Pendidikan Dasar Tanoto Foundation Ari Widowati menambahkan, dalam proses pendaftaran organisasi penggerak, Tanoto Foundation memasukkan pilihan pendanaan secara mandiri. Sehingga tidak menerima bantuan dana dari pemerintah dalam menjalankan program.

Selain itu proses seleksi juga dilakukan dengan ketat oleh Kemendikbud. Ari mengungkapkan bahwa penilaian dilakukan secara buta (blind review) oleh evaluator.

"Semua dilakukan dengan prosedur yang ketat,” kata Ari.

Baca Juga: Muhammadiyah mundur dari program organisasi penggerak Kemendikbud

Sementara itu Yayasan Putera Sampoerna menggunakan skema pembiayaan pendamping (matching fund). Terdapat dua program yang akan dilakukan oleh Yayasan Putera Sampoerna.

Editor: Noverius Laoli