KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asing terus mencermati portofolio emiten di pasar modal Indonesia. Di antaranya dengan memperbarui saham-saham pilihan yang masih menarik untuk investasi. Salah satu di antaranya adalah saham-saham pilihan EIDO atau iShare MSCI Indonesia Investable Market Index Fund atau MSCI Indonesia ETF. Indeks ini merupakan indeks acuan untuk reksadana saham pilihan MSCI. Dalam indeks EIDO terdapat 89 saham yang dimasuki oleh asing. Kepemilikan dana pada 16 Maret 2018, menyatakan ada 10 saham pilihan tertinggi. Semua masuk dalam daftar emiten berkapitalisasi pasar besar (big caps). Di antaranya yakni BBCA dengan bobot 12,14%, BBRI dengan bobot 10,74%, TLKM dengan bobot 10,17%, ASII dengan bobot 7,91%, dan BMRI dengan bobot 7,76%. Selain itu ada UNVR dengan bobot 4,10%, BBNI dengan bobot 3,89%, UNTR dengan bobot 2,95%, HMSP dengan bobot 2,22%, dan GGRM dengan bobot 1,97%. Halimas Tansil, Equity Fund Manager Majoris Asset Management menyatakan di antara saham-saham top pilihan EIDO dia merekomendasikan saham perbankan, di antaranya BMRI, BBNI, BBCA, dan BBNI. Sektor perbankan dinilai lebih menarik dibandingkan dengan sektor konsumer. Saat ini sektor konsumer yang paling besar terdapat pada produk rokok. Sedangkan sektor konsumer bahan pokok masih cenderung defensif. “Kalau potensial yang masih punya capital gain besar ada di perbankan, paling tidak dalam waktu sebulan ke depan,” kata Halimas di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (19/3).
Masuk EIDO, saham perbankan dinilai punya gain tinggi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asing terus mencermati portofolio emiten di pasar modal Indonesia. Di antaranya dengan memperbarui saham-saham pilihan yang masih menarik untuk investasi. Salah satu di antaranya adalah saham-saham pilihan EIDO atau iShare MSCI Indonesia Investable Market Index Fund atau MSCI Indonesia ETF. Indeks ini merupakan indeks acuan untuk reksadana saham pilihan MSCI. Dalam indeks EIDO terdapat 89 saham yang dimasuki oleh asing. Kepemilikan dana pada 16 Maret 2018, menyatakan ada 10 saham pilihan tertinggi. Semua masuk dalam daftar emiten berkapitalisasi pasar besar (big caps). Di antaranya yakni BBCA dengan bobot 12,14%, BBRI dengan bobot 10,74%, TLKM dengan bobot 10,17%, ASII dengan bobot 7,91%, dan BMRI dengan bobot 7,76%. Selain itu ada UNVR dengan bobot 4,10%, BBNI dengan bobot 3,89%, UNTR dengan bobot 2,95%, HMSP dengan bobot 2,22%, dan GGRM dengan bobot 1,97%. Halimas Tansil, Equity Fund Manager Majoris Asset Management menyatakan di antara saham-saham top pilihan EIDO dia merekomendasikan saham perbankan, di antaranya BMRI, BBNI, BBCA, dan BBNI. Sektor perbankan dinilai lebih menarik dibandingkan dengan sektor konsumer. Saat ini sektor konsumer yang paling besar terdapat pada produk rokok. Sedangkan sektor konsumer bahan pokok masih cenderung defensif. “Kalau potensial yang masih punya capital gain besar ada di perbankan, paling tidak dalam waktu sebulan ke depan,” kata Halimas di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (19/3).