KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) baru saja masuk ke Morgan Stanley Capital International (MSCI) Global Standard Index bulan ini. Bank BTN menilai hal ini merupakan refleksi kepercayaan investor yang harus dijaga dengan meningkatkan kinerja keuangan. BTN pun yakin masuknya saham BBTN ke MSCI Global Standard Index akan menambah minat investor asing untuk membeli saham BBTN. "Sebelum masuk dalam MSCI memang sudah banyak investor asing yang menjadi pemegang saham BTN, tapi masuknya BBTN dalam indeks global pastinya akan membuat makin banyak investor asing yang berminat dengan saham BTN," ujar Direktur Utama BTN, Maryono, Senin (20/11). Menurut Maryono, masuknya saham BBTN ke dalam MSCI Global Standard Index tidak terlepas dari kinerja keuangan BTN yang positif dan pertumbuhannya melebihi industri perbankan. "Kami akan menjaga kepercayaan investor dengan mempertahankan kinerja yang terus tumbuh positif. Kami akan fokus menggarap pasar perumahan menengah ke bawah yang terus bertumbuh dan potensinya masih sangat besar. Ini juga untuk mendukung program sejuta rumah pemerintahan Jokowi," ungkap Maryono.
Masuk indeks MSCI, saham BBTN makin diburu
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) baru saja masuk ke Morgan Stanley Capital International (MSCI) Global Standard Index bulan ini. Bank BTN menilai hal ini merupakan refleksi kepercayaan investor yang harus dijaga dengan meningkatkan kinerja keuangan. BTN pun yakin masuknya saham BBTN ke MSCI Global Standard Index akan menambah minat investor asing untuk membeli saham BBTN. "Sebelum masuk dalam MSCI memang sudah banyak investor asing yang menjadi pemegang saham BTN, tapi masuknya BBTN dalam indeks global pastinya akan membuat makin banyak investor asing yang berminat dengan saham BTN," ujar Direktur Utama BTN, Maryono, Senin (20/11). Menurut Maryono, masuknya saham BBTN ke dalam MSCI Global Standard Index tidak terlepas dari kinerja keuangan BTN yang positif dan pertumbuhannya melebihi industri perbankan. "Kami akan menjaga kepercayaan investor dengan mempertahankan kinerja yang terus tumbuh positif. Kami akan fokus menggarap pasar perumahan menengah ke bawah yang terus bertumbuh dan potensinya masih sangat besar. Ini juga untuk mendukung program sejuta rumah pemerintahan Jokowi," ungkap Maryono.