Masuk ke Bisnis Komponen Kendaraan Listrik, Ini Strategi Astra Otoparts (AUTO)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mencatat kinerja ciamik di tahun lalu. AUTO mengantongi pendapatan bersih senilai Rp 18,58 triliun pada 2022, meningkat 22,64% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 15,15 triliun.

Astra Otoparts berhasil meraih laba bersih Rp 1,32 triliun pada tahun lalu. Keuntungan Astra Otoparts melonjak 117% dibandingkan raihan laba bersih AUTO pada tahun 2021 sebesar Rp 611,34 miliar.

Direktur Astra Otoparts, Wanny Wijaya, menyampaikan AUTO berupaya menjaga pertumbuhan kinerja pada kedua segmen bisnis utamanya, yakni manufaktur dan trading. Wanny belum merinci estimasi pendapatan dan laba bersih yang bisa dicetak AUTO tahun ini.


Dia hanya memberikan gambaran, proyeksi kinerja untuk segmen manufaktur masih sejalan dengan target yang dicanangkan asosiasi, baik itu Gaikindo maupun AISI. "Sedangkan untuk segmen trading kami mengacu pada banyaknya unit in operation," kata Wanny kepada Kontan.co.id, Rabu (22/2).

Baca Juga: Meroket 117%, Astra Otoparts (AUTO) Meraih Laba Bersih Rp 1,32 Triliun pada 2022

AUTO akan mengoptimalkan portofolio produk, improvement terhadap proses, digitalisasi dan otomasi untuk menunjang produktivitas di segmen manufaktur. "Kami tetap mengimplementasikan strategi yang berfokus pada operational excellence dalam mencapai cost leadership dan efisiensi," imbuh Wanny.

Di bisnis perdagangan, AUTO mengoptimalkan platform digital www.astraotoshop.com untuk menjangkau pelanggan B2B maupun B2C dalam skup yang lebih luas. Guna memuluskan rencana kerja pada 2023, AUTO menyiapkan belanja modal (capex) sekitar Rp 500 miliar.

Capex itu akan diprioritaskan untuk menggarap tipe baru original equipment of manufacturer (OEM) dan juga implementasi digitalisasi dan otomasi. Bersamaan dengan itu, AUTO juga akan menggarap ekspansi ke komponen kendaraan listrik (EV).

Saat ini, AUTO sudah siap dengan mesin pengisian daya kendaraan listrik Astra Otopower untuk menunjang infrastruktur EV. Wanny mengatakan, AUTO ingin tetap menjadi pemain utama dalam industri komponen otomotif, termasuk untuk kendaraan listrik.

"Kami melihat satu per satu komponen dan mengembangkan beberapa potensi atau peluang bisnis yang dapat kami jajaki," tandas Wanny.

Baca Juga: Prospek Saham Consumer Cyclicals di tengah Rotasi Sektor dan Pemantauan Khusus

Rekomendasi Saham

Pasar pun merespons positif moncernya kinerja AUTO. Pada perdagangan Rabu (22/2), saham AUTO ditutup menguat 6,80% ke posisi harga Rp 1.650. Harga saham mengakumulasikan penguatan 13,01% sejak awal tahun. 

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova melihat rilis kinerja AUTO memberikan dorongan positif bagi kenaikan harga sahamnya. "Ekspektasi dividen yang akan dibagikan tahun ini dapat menjadi lebih besar juga tampak menjadi hal yang menarik bagi investor," kata Ivan kepada Kontan.co.id, Rabu (22/2).

Hanya saja, secara teknikal pelaku pasar perlu cermat melihat saham AUTO, usai naik cukup signifikan dalam sepekan terakhir. Menurut Ivan, pelaku pasar masih bisa trading buy dengan batas stoploss pada level Rp 1.570 untuk posisi jangka pendek, serta target harga ke level Rp 1.790.

Baca Juga: Tambah Outlet dan Infrastruktur EV, Astra Otoparts (AUTO) Siapkan Capex Rp 500 M

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian melihat sejumlah katalis positif untuk kinerja bisnis AUTO. Peningkatan mobilitas masyarakat, kondisi makro ekonomi dan kebijakan pemerintah mengindikasikan demand yang kuat terhadap produk otomotif.

Demand dan pendapatan AUTO pun berpotensi naik menjelang mudik Idul Fitri. Ini akan menjadi momentum bagi masyarakat melakukan pengecekan kondisi kendaraan dan bergantian sparepart. 

Tapi secara teknikal, Rio juga menyarankan pelaku pasar untuk waspada. Stochastic RSI dan MFI cenderung tertahan di overbought area, yang mengindikasikan rawan pullback. Saran Rio, pertimbangkan untuk taking profit saat melaju di kisaran Rp 1.700-Rp 1.730.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati