KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) berencana untuk melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 1,2 miliar saham dan memberikan sebanyak-banyaknya 400 juta waran sebagai insentif bagi pemegang HMETD yang melaksanakan haknya. Direktur Keuangan Panorama Sentrawisata Angreta Chandra mengungkapkan, perusahaan berencana memakai dana rights issue untuk pengembangan usaha, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui entitas anak, modal kerja, dan/atau pengurangan sebagian utang. Angreta juga menekankan, pelaksanaan rights issue dengan mempertimbangkan rencana strategis PANR untuk memperkuat dan mempercepat digitalisasi bisnis Panorama Sentrawisata. "Sebagaimana yang telah kita rasakan bersama, sejak terjadinya pandemi Covid-19, adopsi layanan dan platform digital teknologi memegang peranan penting dalam bisnis karena orang-orang tidak dengan leluasa untuk berbelanja secara offline sehingga bisnis online menjadi meningkat," kata Angreta secara tertulis, Senin (26/7).
Masuk ke travel digital, Panorama Sentrawisata (PANR) bakal rights issue
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) berencana untuk melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 1,2 miliar saham dan memberikan sebanyak-banyaknya 400 juta waran sebagai insentif bagi pemegang HMETD yang melaksanakan haknya. Direktur Keuangan Panorama Sentrawisata Angreta Chandra mengungkapkan, perusahaan berencana memakai dana rights issue untuk pengembangan usaha, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui entitas anak, modal kerja, dan/atau pengurangan sebagian utang. Angreta juga menekankan, pelaksanaan rights issue dengan mempertimbangkan rencana strategis PANR untuk memperkuat dan mempercepat digitalisasi bisnis Panorama Sentrawisata. "Sebagaimana yang telah kita rasakan bersama, sejak terjadinya pandemi Covid-19, adopsi layanan dan platform digital teknologi memegang peranan penting dalam bisnis karena orang-orang tidak dengan leluasa untuk berbelanja secara offline sehingga bisnis online menjadi meningkat," kata Angreta secara tertulis, Senin (26/7).