Masuk Masa Produksi, BPS Harap Tekanan Harga Beras Pada Inflasi 2024 Mengecil



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga beras tetap memberi andil pada perhitungan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) November 2023, meskipun sumbangannya melemah. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi beras pada bulan lalu sebesar 0,43% mom, dengan andil pada inflasi bulanan sebesar 0,04%. 

Kemudian, bila dibandingkan dengan November 2022, inflasi beras sebesar 19,20% yoy, dengan andil pada inflasi sebesar 0,58%. 


Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud berharap, tren penurunan inflasi beras dan kontribusinya pada inflasi IHK akan berlanjut. 

Ini dengan melihat hasil survei Kerangka Sampel Area (KSA), bahwa tren produksi padi nasional mungkin meningkat pada awal tahun 2024. 

Baca Juga: Simak Risiko yang Membayangi Inflasi di Akhir Tahun 2023

“Kalau lihat tren produksi padi nasional dari data KSA akan ada peningkatan produksi di Januari 2024 hingga MAret 2024,” tegas Moh. Edy dalam konferensi pers, Jumat (1/12). 

Bila kemudian produksi ini mencukupi kebutuhan, maka kemungkinan harga beras bisa dikendalikan. Mengingat, adanya inflasi adalah gesekan antara suplai dan permintaan. 

“Sehingga kalau suplai beras cukup dan permintaannya sama, maka kemungkinan akan memengaruhi terkendalinya harga beras,” tambah Moh. Edy. 

Ia pun berharap, pada tahun 2024 tak harus ada lagi kenaikan harga beras seperti yang terjadi pada tahun 2023. 

Selain karena ada kemungkinan produksi tersebut, Moh. Edy yakin upaya pemerintah dalam menjaga suplai beras akan mengurangi tekanan inflasi beras pada tahun depan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari