KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim giling tebu mulai berjalan dan sejak 1 April lalu di beberapa daerah sudah melakukan penggilingan, misalnya di Medan, Lampung, Malang, Jawa Tengah dengan pabrik tebu Trangkil, disusul pabrik-pabrik lain pada Mei ini. Namun, Harga Acuan Pembelian (HAP) dan Harga Eceran Tertinggi (HET) tebu malah menjadi kabar tidak menyenangkan bagi petani tebu. Hal itu disampaikan Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Soemitro Samadikoen dengan mengatakan petani dibatasi dengan HAP dan HET, sehingga program mereka tahun ini adalah meminta penghapusan patokan harga tersebut.
Masuk Musim Giling Tebu, Petani Terbebani HET dan HAP
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim giling tebu mulai berjalan dan sejak 1 April lalu di beberapa daerah sudah melakukan penggilingan, misalnya di Medan, Lampung, Malang, Jawa Tengah dengan pabrik tebu Trangkil, disusul pabrik-pabrik lain pada Mei ini. Namun, Harga Acuan Pembelian (HAP) dan Harga Eceran Tertinggi (HET) tebu malah menjadi kabar tidak menyenangkan bagi petani tebu. Hal itu disampaikan Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Soemitro Samadikoen dengan mengatakan petani dibatasi dengan HAP dan HET, sehingga program mereka tahun ini adalah meminta penghapusan patokan harga tersebut.