Masuk Musim Panas, Ekspor Teh Berkurang



JAKARTA. Perubahan musim di Eropa nyatanya ikut menyusutkan volume impor teh mereka dari Indonesia. Lihat saja permintaan teh bulan Mei ini; mereka mengurangi volume impor teh hingga 13%. Maklum, musim panas membuat konsumen lebih memilih untuk menyeruput air dingin ketimbang panas. Bulan Mei 2010 ini, PT Sari Wangi AEA mengikis volume ekspor teh ke pasar internasional sekitar 13%. Pasar ekspor teh Sari Wangi AEA antara lain Rusia, Polandia, Inggris dan Amerika Serikat. Dari total teh yang diekspornya sebanyak 70% diantaranya adalah orthodox dan sisanya CTC.“Biasanya per bulan bisa mengirim 1.500 ton sekarang hanya bisa 1.300 ton,” kata Sukatma P Hassan, Export Import And Trading Manager PT Sari Wangi AEA. Menurut Sukatama, selain faktor permintaan yang menyusut, produksi teh dari negara penghasil teh dunia seperti Kenya dan Sri Lanka juga kembali normal. Itu sebabnya, suplai teh di pasar dunia mulai meningkat dan memberikan beragam pilihan bagi negara-negara importir teh. Ujung-ujungnya, teh harus beradu kualitas dan harga di pasar lelang. Teh Indonesia siap beradu dengan teh yang diproduksi dari negara penghasil teh lainnya. Dari segi kualitas, teh Indonesia masih berada dibawah Kenya; sementara itu dari sisi harga masih diatas Vietnam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: