KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi corona membuat penjualan asuransi unitlink tersendat. Di PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia, misalnya, hingga semester I 2020 penjualan unitlink mencapai Rp 738 miliar. Chief Executive Officer Generali Indonesia Edy Tuhirman mengatakan, pencapaian tersebut tidak jauh berbeda jika dibandingkan dengan semester I tahun lalu. Memasuki era
new normal, penjualan unitlink makin gencar dilakukan. “Kami meliihat dari kontribusi perolehan premi, produk unitlink sampai saat ini masih lebih unggul dibanding asuransi tradisional," kata Edy kepada Kontan.co.id, Jumat (24/7).
Salah satu produk unitlink unggulan Generali ialah IPLAN. Produk ini dilengkapi dengan fitur Bonus Hidup saat nasabah memasuki usia 85 tahun, serta dilengkapi dengan RoboARMS yang mengelola otomatis unitlink nasabah sesuai dengan kondisi pasar dan profil investasi nasabah.
Baca Juga: Penjualan unitlink secara digital belum maksimal, ini langkah perusahaan asuransi Ia memproyeksikan penjualan unitlink akan terus membaik. Terlebih, Edy menilai, pemahaman masyarakat terhadap perlindungan asuransi turut bertumbuh seiring dengan adanya pandemi. “Dengan adanya aturan OJK yang mengizinkan perusahaan asuransi memasarkan produk unitlink secara digital pun dapat mendorong pertumbuhan asuransi jiwa. Oleh karenanya, secara sistem Generali telah mendorong tenaga pemasar untuk menjual produk secara digital, sehingga hal ini telah cukup membantu untuk mendongrak penjualan unit link,” tambahnya. Sampai saat ini adapun nasabah aktif tertanggung Generali lebih dari 400.000 nasabah. Edy berharap dapat menjangkau lebih banyak nasabah. Penjualan unitlink PT Asuransi Allianz Life Indonesia juga masih diminati. Chief Marketing Officer Allianz Life Indonesia Karin Zulkarnaen menyebutkan, total pendapatan premi Allianz mencapai Rp 3,8 triliun. Dari jumlah itu, produk unitlink menyumbang 83% atau senilai Rp 3,1 triliun. “Sampai saat ini kami melihat produk unitlink masih banyak diminati oleh masyarakat. Allianz mencatat produk unit link yang sampai saat ini diminati Smartlink Flexi Account Plus yang dipasarkan oleh tenaga pemasar, maupun berbagai produk unit link yang didistribusikan melalui perbankan,” jelas Karin. Sementara, PT Great Estern Life Indonesia (Great Eastern Life) mencatat, penjualan unit link mengalami penurunan dibanding semester I tahun lalu. Saying, Great Eastern enggan menyebut besaran penurunan unitlink. Direktur Bancassurance Great Eastern Life Indonesia Nina Ong menyebutkan, penurunan itu disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang memilih untuk
wait and see dengan kondisi yang terjadi. Meski begitu, ia menjelaskan dengan adanya perbaikan ekonomi di Kuartal-II turut mendatangkan angin segar terhadap bisnis asuransi.
“Penjualan unitlink di semester I tahun ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Tentunya, dengan adanya kebijakan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memperbolehkan penjualan unitlink secara digital, dapat meningkatkan penjualan produk unitlink ke depannya,” kata Nina. Nina mencatat, terdapat 3 produk unggulan yang memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan premi. Yakni produk MaxPrestige Heritage Protector yang merupakan produk universal life dnegan mata uang USD, Super Investlink Plan 01, serta Great Treasure Assurance.
Baca Juga: Tangkap peluang relaksasi, Generali siapkan prosedur jualan unitlink secara digital Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat