Masuk Pasar Global, Dyson Investasikan US$ 1,1 Miliar di Singapura



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Perusahaan penyedot debut, Dyson menginvestasikan dana senilai US$ 1,1 miliar untuk pengembangan bisnis di Singapura selama empat tahun ke depan. Hal ini sekaligus sebagai langkah perusahaan untuk ekspansi secara global. 

Rencananya, dana investasi tersebut untuk pembangunan kantor pusat global di Singapura, Wiltshire, Inggris selatan, dan Filipina.

Pada hari Jumat, perusahaan meluncurkan kantor pusat global barunya di Singapura. Dyson berencana untuk mempekerjakan lebih dari 250 teknisi dan ilmuwan tambahan. Posisi tersebut akan mencakup robotika, pembelajaran mesin, motor digital listrik berkecepatan tinggi, penyimpanan energi, dan banyak lagi.


Singapura adalah pusat bagi tim riset dan teknik Dyson, serta operasional secara komersial, manufaktur, dan rantai pasokan. Pusat pengembangan ini memiliki lebih dari 1.400 pekerja, termasuk 560 teknis dan ilmuwan.

Baca Juga: Pasca Invansi Ukraina, Rusia Dinilai Jadi Beban China

Selain itu, Singapura yang merupakan pusat bisnis global dengan pajak rendah, telah meningkatkan upaya untuk memikat perusahaan teknologi dan riset. 

"Ini juga merupakan masa depan bagi Singapura untuk menyambut perusahaan dan bakat-bakat baru, yang dapat membantu kami dalam pengembangan ide-ide baru dan kemajuan ilmiah. Ini juga bagian masa depan bagi perusahaan teknologi," kata Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, dikutip dari Reuters, Jumat (25/3). 

Didirikan oleh pengusaha Inggris James Dyson pada 1990-an, perusahaan ini menjadi terkenal karena mengembangkan produk yang dirancang dengan ramping mulai dari pengering tangan dan pembersih udara hingga alat perawatan rambut dan penyedot debu.

Dyson, seorang miliarder pendukung Brexit, mengumumkan rencana pada tahun 2019 untuk memindahkan kantor pusat perusahaannya ke Singapura agar lebih dekat dengan pasar yang tumbuh paling cepat namun di sisi lain memicu reaksi dari dalam negeri.

Editor: Tendi Mahadi