KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) kembali tersungkur, ambles sedalam 1,42% ke level 6.734,83 pada Jum'at (14/6). IHSG mengakumulasi pelemahan 163,11 poin atau anjlok 2,36% sepanjang pekan lalu. Indeks sektoral kompak melemah, dimana sektor teknologi turun paling dalam dengan posisi -5,32%, menyusul sektor industri yang ambles -4,89%. Sedangkan sektor dengan penurunan terbatas dipimpin oleh infrastruktur dengan pelemahan -0,12% dan kesehatan -0,65%. Founder Stocknow.id Hendra Wardana mengamati secara teknikal IHSG sedang menguji level
support pada rentang area 6.639 - 6.704.
Baca Juga: IHSG Melemah 2,36% Dalam Sepekan, Begini Proyeksinya untuk Pekan Depan "Secara jangka menengah, IHSG masih berpotensi melanjutkan pelemahan yang diikuti dari tren
bearish MACD," kata Hendra dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Selasa (18/6). Hendra menambahkan, pelemahan nilai tukar rupiah yang sedang terjadi membawa sentimen yang tidak menarik di mata investor asing. Adapun, pada pekan lalu kurs rupiah sudah menembus level Rp 16.400-an per dolar Amerika Serikat (AS). Selain itu, Hendra menyoroti kebijakan
Full Call Auction (FCA) yang banyak menuai kritik. Pelaku pasar akan fokus mencerna pengkajian ulang kebijakan FCA yang akan berlaku efektif pada bulan Juli mendatang.
Baca Juga: BBRI dan BMRI Teratas, Cermati 10 Saham Net Sell Asing pada Kamis (13/6) Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto menerangkan, pelemahan IHSG pekan lalu sudah tidak sepenuhnya lagi ditekan oleh PT Barito Renewables Energy Tbk (
BREN). Namun, pelemahan saham
big caps, terutama big bank masih menekan IHSG.
Secara eksternal, inflasi AS masih belum mencapai kondisi yang mendukung untuk membawa
cut rate, penurunan suku bunga acuan The Fed. Sehingga dolar AS masih diminati pelaku pasar, dan ikut memicu aksi jual bersih (net sell) yang juga membebani IHSG. Secara teknikal, IHSG dalam kondisi
strong downtrend. Terlihat dari
candlestick IHSG yang terus menurun di bawah MA5.
Support terdekat berada di level 6.700 dan resistance di 6.887.
Baca Juga: Asing Kembali Masuk Bursa, Simak Saham-Saham yang Banyak Diburu "Perkiraan awal pekan depan masih ada pelemahan, namun pekan pendek ada potensi
technical rebound menuju 6.800," terang William. William menjagokan saham emiten barang konsumsi (
consumer goods) dengan memilih saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (
INDF), PT Unilever Indonesia Tbk (
UNVR) dan PT Wahana Inti Makmur Tbk (
NASI). Sementara, Hendra memproyeksikan IHSG akan bergerak dengan kecenderungan melemah terbatas pada pekan ini. Hendra memprediksi IHSG akan menguji level
classic support di 6.639 dan
support gap di level 6.809.
Editor: Noverius Laoli