Masuk Putaran Ke-3, Perundingan Indonesia-Peru CEPA Mulai Bahas Akses Pasar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia dan Peru mulai melaksanakan putaran ketiga perundingan Persetujuan Kemitraan Ekonomi (Indonesia - Peru Comphrehensive Economic Partnership Agreement (IP-CEPA). Perundingan ini dijadwalkan mulai Selasa (17/9) kemarin, hingga Jum'at (20/9) mendatang di Jakarta. 

Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan (Kemendag) Johni Martha menyampaikan ada beberapa poin penting dalam perundingan kali ini, yakni terkait akses pasar, aturan tekniss keamanan pangan serta pengurangan hambatan nontarif. 

"Kami berkomitmen penuh untuk menyelesaikan perundingan IP-CEPA dengan sebaik-baiknya untuk memperluas pasar ke Amerika Latin," ujar Johni dalam keterangan tertulis, Selasa (17/9). 


Menurutnya melalui perjanjian ini akan membuka akses lebih luas bagi produk unggulan Indonesia, seperti manufaktur dan pertanian, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar global. 

Johni mengklaim kedua negara sepakat untk mempercepat pencapaian target kesepakatan substansial. 

Baca Juga: LPEM FEB UI Perkirakan BI Pertahankan Suku Bunga Acuan pada RDG September

Ia berharap, kesepakatan substansial tersebut dapat diumumkan kepala negara RI dan Peru di Pekan Pemimpin Ekonomi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC Economic Leaders Week) di Peru Pada November 2024 mendatang. 

Adapun, Johni membuka perundingan putaran ketiga bersama Direktur Asia, Oseania, dan Afrika Kementerian Luar Negeri Peru sekaligus Pemimpin Delegasi Peru Gorardo Mesa. 

Dalam sesi pembukaan, Johni dan Gerardo menyampaikan, Indonesia dan Peru sepakat untuk mempercepat pembahasan agar dapat mencapai kesepakatan yang penting bagi kedua negara. 

Sementra itu, Gerardo menyampaikan, Peru memiliki optimisme yang sama dengan Indonesia dalam upaya menjajaki peluang perdagangan kedua negara. Oleh karena itu, IP–CEPA menjadi batu loncatan penting dalam penguatan hubungan dagang Indonesia dan Peru. 

Pihaknya juga mengkalim banyak pengusaha Peru yang berminat melakukan kerja sama dagang dengan Pengusaha Indonesia. 

Menurutnya ini terbukti dari banyaknya pengusaha Peru yang hadir pada Indonesia Latin America and the Caribbean (INALAC) Business Forum pada 11–13 September 2024 di Lima, Peru. 

"Ini membuktikan tingginya minat dan kepercayaan mereka terhadap potensi kerja sama ekonomi dengan Indonesia. IP–CEPA pun menjadi langkah penting bagi kedua negara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Gerardo.

Perlu diketahui, pada semester pertama 2024, hubungan perdagangan antara Indonesia dan Peru terus menunjukkan performa yang kuat dengan total nilai perdagangan mencapai US$ 196 juta. 

Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia ke Peru mencapai US$ 153,8 juta, sementara impor Indonesia dari Peru sebesar US$ 42,2 juta. Indonesia menikmati surplus perdagangan yang signifikan sebesar US$ 111,6 juta pada periode tersebut. 

Sementara itu, sepanjang 2023, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD 444,3 juta. Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia ke Peru mencapai US$ 367,4 juta dan impor Indonesia dari Peru mencapai US$ 77 juta. 

Dengan capaian ini, Indonesia berhasil mencatatkan surplus perdagangan sebesar USD 290,4 juta. Capaian ini menggarisbawahi posisi kuat Indonesia dalam hubungan dagang dengan Peru. 

Baca Juga: Label Musik Milik Taylor Swift Optimis Raih Laba Tinggi Hingga 2028

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati
TAG: