KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sudah masuk bulan Ramadan, inflasi pada bulan Maret 2023 diperkirakan meningkat dari bulan sebelumnya. Peningkatan inflasi ini terjadi karena makin tingginya permintaan masyarakat terkait pola musiman periode Ramadan. Ekonom Ciptadana Sekuritas Renno Prawira memperkirakan, inflasi pada bulan Maret akan sebesar 0,31% month to month (MoM) dan sebesar 5,07% secara year on year (YoY), naik dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,16% MtM dan 5,37% YoY.
Menurutnya, peningkatan inflasi dipicu meningkatnya permintaan karena fenomena musiman. Inflasi akan terkerek sepanjang periode Ramadhan dan Lebaran karena konsumsi makanan yang cenderung meningkat. “Dari sisi penawaran, cuaca ekstrem dan banjir sepanjang tahun ini mengancam gagal panen dan mengganggu pasokan di bulan Maret. Berdasarkan data BPS, pada bulan Februari telah terjadi gagal panen seluas 31.000 hektare lahan sawah,” tutur Renno kepada Kontan.co.id, Jumat (31/3).
Baca Juga: Bank Dunia Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Sekitar 4,9% Menurutnya, kelompok makanan, minuman dan tembakau akan memberikan andil terbesar pada inflasi Maret baik secara bulanan maupun tahunan. Hal ini tercermin dari data Bank Indonesia hingga 30 Maret 2023, harga bawang putih dan beras melonjak sebesar 7.5% MoM dan 1.5% MoM. Sedangkan harga pangan dari hewani seperti telur ayam, daging ayam, dan daging sapi meningkat sebesar 5.4% MoM, 1.5% MoM, dan 0.5% MoM. Disisi yang lain, Ia juga menilai kelompok transportasi juga akan memberi andil pada inflasi secara tahunan pada periode tersebut. Hal ini disebabkan oleh dampak kenaikan harga BBM pada September tahun lalu. Renno mengapresiasi pemerintah yang mengimpor 2 juta ton beras untuk tahun ini dan memberikan bansos pangan sepanjang Maret hingga Mei guna menjaga inflasi dan konsumsi masyarakat.
Meski begitu, dia berpendapat impor dan pemberian bansos hanya akan menurunkan inflasi dalam jangka pendek. Menurutnya, peningkatan produktivitas serta distribusi barang merupakan kunci utama dalam menekan inflasi. “Sementara itu, inflasi pada akhir tahun ini mencapai 4% YoY, sejalan dengan target inflasi Bank Indonesia sebesar 3±1% YoY,” katanya.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Berpotensi Melambat, Berikut Pemicunya Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat