KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki bulan September, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berawal dari posisi 7.670,73 pada Senin (2/9). Level ini didapat usai IHSG menutup perdagangan bulan Agustus dengan kenaikan 0,57% pada Jum'at (30/8). IHSG melompat setinggi 4,96% secara bulanan. Pada Agustus, IHSG berulang kali berhasil menembus level tertinggi baru alias all time high, yang saat ini berada di posisi 7.715,75.
Baca Juga: Pasar Asia-Pasifik Dibuka Beragam Senin (2/9), Menanti Data Ekonomi Pekan Ini Kepala Riset FAC Sekuritas Indonesia Wisnu Prambudi Wibowo melihat IHSG masih berpeluang untuk melaju di jalur positif pada awal bulan September. Pelaku pasar akan mencermati perkembangan terbaru data-data ekonomi baik di dalam maupun luar negeri. Termasuk tingkat inflasi di bulan Agustus yang turut menentukan arah suku bunga. "Jika data (inflasi) cenderung turun, ini akan menjadi tambahan booster bagi market. Karena ada optimisme Bank Indonesia memiliki ruang lebih untuk pelonggaran kebijakan moneter," kata Wisnu kepada Kontan.co.id, Minggu (1/9).
Baca Juga: Banyak yang Blue Chip, Ini Saham Unggulan Analis September 2024 Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Wahyu Saputra sepakat, data inflasi akan menjadi sentimen penting di awal bulan. Pasar juga memperhatikan perkembangan Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur dan data ekonomi global, seperti indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi atau
Personal Consumption Expenditure (PCE) di Amerika Serikat (AS). Certified Elliott Wave Analyst Master Kanaka Hita Solvera Daniel Agustinus mengingatkan, pada bulan ini arah kebijakan suku bunga The Fed akan menjadi sentimen penting bagi bursa saham. Ekspektasi pelaku pasar, bank sentral AS itu diprediksi akan mulai memangkas suku bunga pada pertemuan bulan September.
Baca Juga: 4 Saham Direkomendasikan Buy oleh RHB Sekuritas, Senin (2/9) Sementara itu, Head of Equities Investment Berdikari Manajemen Investasi Agung Ramadoni menyoroti rebalancing indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) yang mulai berlaku. Seperti diketahui, kocok ulang MSCI berlaku pada penutupan 30 Agustus dan efektif pada perdagangan 2 September 2024. "Setelah rebalancing indeks MSCI pada akhir bulan Agustus, diperkirakan akan ada konsolidasi atau koreksi teknikal pada hari Senin. Sentimen lainnya dari data PMI beberapa negara besar seperti China," ungkap Agung. Founder Stocknow.id Hendra Wardana memandang peluang penguatan IHSG masih terbuka di tengah stabilitas pasar global dan sentimen yang cenderung positif. Dia menaksir IHSG akan bergerak menguat terbatas menguji resistance di area 7.714 dan support di posisi 7.616.
Baca Juga: CGS International Prediksi IHSG Bergerak Bervariasi Hari Ini (2/9), Simak Alasannya Hanya saja, Hendra mengingatkan agar investor waspada terhadap aksi profit taking. Wisnu juga mengamini, profit taking berpotensi terjadi usai lonjakan IHSG.
Hitungan Wisnu, support IHSG saat ini berada di 7.600 dengan resistance di 7.750. Sedangkan Wahyu menghitung dalam skenario
bullish, IHSG berpeluang menguat ke level resistance 7.715 - 7.725. Sedangkan dalam skenario bearish, IHSG bisa melemah ke kisaran support 7.606 - 7.616 pada awal bulan ini. Wahyu menyematkan rekomendasi
buy saham PT Astra International Tbk (
ASII), PT Vale Indonesia Tbk (
INCO), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (
MAPA) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (
TLKM). Target harga masing-masing berada di level Rp 5.200 - Rp 5.300, Rp 3.910 - Rp 3.980, Rp 890 - Rp 900 dan Rp 3.120 - Rp 3.170. Daniel ikut menyodorkan saham INCO dengan target harga Rp 4.100. Rekomendasi lainnya, PT Aneka Tambang Tbk (
ANTM) untuk target harga Rp 1.550 dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (
MAPI) dengan target di Rp 1.650.
Baca Juga: Menanti Data Inflasi, IHSG Masih Bisa Berlari Hari Ini (2/9) Wisnu menyarankan
trading buy saham TLKM, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (
SMGR), PT Tunas Baru Lampung Tbk (
TBLA), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (
TBIG) dan PT Selamat Sempurna Tbk (
SMSM). Sedangkan Agung menjagokan saham PT Bank Neo Commerce Tbk (
BBYB) PT PP (Persero) Tbk (
PTPP), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (
ICBP) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (
BBNI). Hendra merekomendasikan saham SMGR untuk target harga Rp 4.100, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (
BBTN) untuk target harga Rp 1.440 dan PT Barito Pacific Tbk (
BRPT) target harga Rp 1.200 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto