KONTAN.CO.ID - JAKARTA.
PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebagai efek dari tahun politik 2024 di angka 5%-10%. Direktur Utama RAFI, Eko Pujianto menjelaskan bahwa masa pemilu adalah masa yang baik untuk mengembangkan bisnis. Karena bisnis perseroan yang berada pada sektor makanan dan minuman adalah salah satu sektor yang menurut ADB (Asian Development Bank) memperoleh efek positif dari kontestasi politik. “Tahun politik 2024, secara umum tahun politik itu memiliki dampak positif berdasarkan penelitian dari ADB (Asian Development Bank) memang ada beberapa sektor yang negatif, tapi ada dua sektor yang positif yaitu makanan-minuman dan logistik. Dan itu menjadi oportunis bagi kami, setidaknya kami bisa tumbuh 5%-10% ya itu minimal sekali,” jelas Eko dalam acara
Public Expose RAFI yang dilaksanakan di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (22/11). Dia dengan optimis juga menambahkan bahwa pertumbuhan tersebut sangat mungkin dicapai perseroan karena tahun politik apalagi Pemilihan Presiden (Pilpres) ini menurutnya adalah bentuk hajat/pesta besar.
Baca Juga: Sari Kreasi Boga (RAFI) Targetkan Pendapatan pada Tahun 2023 Capai Rp 500 Miliar “Kami prediksi, akan terjadi pertambahan demand (permintaan) terkait makanan dan minuman, oleh karena itu kami berkomitmen meningkatkan dari sisi kualitas maupun kuantitas dan kami upayakan tumbuh menjadi terbaik,” jelasnya. Terkait sektor pendapatan, Eko mengatakan hingga kuartal 3 tahun ini sektor masih didominasi oleh segmen bahan baku dan bahan pembantu atau
food supply. “Kontribusi dari
food supply memang dominan di revenue kami, meski kadang-kadang memang tidak terlihat. Karena kita punya
brand (waralaba), dan orang-orang melihat yang di depan ya
brand kita, padahal bisnis kita itu ya suplai bahan baku ini,” jelasnya. Meski begitu, Eko belum bisa mengungkap berapa pendapatan yang didapat perseroan di kuartal 3 tahun ini dari sektor
food supply dan total
revenue hingga akhir September kemarin, karena laporan keuangan masih dalam tahap audit. Namun sebagai gambaran, pada kuartal 2 atau semester 1 tahun ini, RAFI mencatatkan pendapatan dari segmen bahan baku dan bahan pembantu (
food supply) senilai Rp 208,44 miliar. Kemudian diikuti oleh pendapatan segmen Rp 20,17 miliar dan pendapatan segmen waralaba Rp 338,04 juta.
Sedangkan, laba usaha pengelola kebab Baba Rafi ini tumbuh 314,38 persen YoY menjadi Rp 17,86 miliar pada semester I 2023, dibandingkan laba usaha perusahaan pada semester I 2022 sebesar Rp 4,31 miliar.
Hingga akhir semester I 2023, RAFI membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 101,37 miliar atau meroket 1.947,87 persen YoY dari sebelumnya Rp 4,95 miliar pada semester I 2022. RAFI juga memiliki total aset senilai Rp 365,96 miliar pada akhir semester I 2023 atau bertambah 43,73 persen dibandingkan total aset emiten tersebut pada akhir 2022 lalu senilai Rp 254,60 miliar. Total liabilitas pengelola kebab baba rafi kebab pada semester I 2023 tercatat sebesar Rp 37,36 miliar. Pada saat yang sama, ekuitas RAFI tercatat dengan nilai Rp 328,59 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .