Masuk UMA, Saham Jaya Trishindo (HELI) Tetap Melesat ke Auto Rejection Atas (ARA)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) mentok auto rejection atas (ARA) lagi pada hari ini meski Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengumumkan peningkatan harga di luar kebiasaan atawa unusual market activity (UMA) atas saham ini pada Selasa (14/11).

Rabu (15/11), harga saham HELI melonjak 34,21% ke Rp 204 per saham. Ini adalah lonjakan harga saham dengan batas ARA di hari perdagangan ketiga. 

Kemarin, Selasa (14/11), harga saham HELI melesat 34,51% dan melonjak 34,52% di hari sebelumnya, Senin (13/11).


BEI mengumumkan adanya peningkatan harga di luar kebiasaan atas saham HELI setelah ARA hari kedua.

Informasi terakhir mengenai HELI adalah informasi tanggal 7 November 2023 mengenai laporan bulanan registrasi pemegang efek. Keterbukaan informasi sebelumnya adalah rencana penyelenggaraan rapat umum pemegang saham pada 12 Desember 2023 serta pengunduran diri direktur dan komisaris independen HELI.

Baca Juga: Tak Bagi Dividen, Jaya Trishindo (HELI) Tambah Lini Bisnis Kargo Logistik Drone

Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Divion Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi Riawan mengatakan, pada September lalu, HELI berhasil mendapatkan kontrak dua unit helikopter melalui anak usahanya yaitu Komala Indonesia. Durasi kontrak tersebut adalah untuk sepanjang dua tahun. Kontrak itu juga dapat diperpanjang satu tahun untuk setiap satu unit helikopter. 

"Kontrak tersebut didapat dengan pelanggan mulai sejak semester II-2023. Tabulasi kontrak dengan pelanggan itu akan mendongkrak kinerja HELI," kata Reza kepada Kontan.co.id, Rabu (15/11)

Selain itu, Komala Indonesia juga telah meneken kontrak dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk pekerjaan edisi 2023.

Per 30 September 2023, Jaya Trishindo mencatatkan pendapatan Rp 35,04 miliar, naik 14,66% dari periode yang sama tahun 2022. Tetapi HELI membukukan rugi Rp 11,4 miliar per akhir kuartal ketiga tahun ini dari laba Rp 1,41 miliar pada sembilan bulan pertama 2022. Lalu, likuiditas saham ini cukup kecil dengan rata-rata transaksi di Rp 1,33 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati