JAKARTA. Dalam waktu dekat para petani memasuki panen raya padi dan bisa menambah posisi pasokan beras nasional. Bahkan hitungan di atas kertas, stok Februari akan surplus ketimbang posisi stok Januari. Hal inilah yang menjadi dasar Kementerian Pertanian (Kemtan) optimistis tak perlu mengimpor beras. Hasil Sembiring, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kemtan mengatakan, luas lahan sawah yang panen bulan ini mencapai 1,2 juta hektare (ha) dengan produksi sekitar 3,6 juta-4 juta ton gabah kering giling (GKG). Jumlah ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan beras nasional karena tiap bulan konsumsi beras sekitar 3 juta ton. Dia optimistis, dalam empat bulan ini stok beras masih aman sehingga tak perlu impor. "Apalagi cuaca awal tahun ini cukup bagus," kata Hasil kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Kondisi ini berbeda dengan posisi Januari yang defisit beras. Sebab, luas area panen sepanjang Januari hanya sekitar 600.000 ha.
Masuki musim panen raya, stok beras berlimpah
JAKARTA. Dalam waktu dekat para petani memasuki panen raya padi dan bisa menambah posisi pasokan beras nasional. Bahkan hitungan di atas kertas, stok Februari akan surplus ketimbang posisi stok Januari. Hal inilah yang menjadi dasar Kementerian Pertanian (Kemtan) optimistis tak perlu mengimpor beras. Hasil Sembiring, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kemtan mengatakan, luas lahan sawah yang panen bulan ini mencapai 1,2 juta hektare (ha) dengan produksi sekitar 3,6 juta-4 juta ton gabah kering giling (GKG). Jumlah ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan beras nasional karena tiap bulan konsumsi beras sekitar 3 juta ton. Dia optimistis, dalam empat bulan ini stok beras masih aman sehingga tak perlu impor. "Apalagi cuaca awal tahun ini cukup bagus," kata Hasil kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Kondisi ini berbeda dengan posisi Januari yang defisit beras. Sebab, luas area panen sepanjang Januari hanya sekitar 600.000 ha.