Masuki pekan RDG BI, begini arah IHSG sepekan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) akan berlangsung pada 21 Juli hingga 22 Juli 2021. BI diperkirakan bakal mempertahankan suku bunga acuan dalam RDG bulanan kali ini.

Analis Erdhika Elit Sekuritas, Regina Fawziah menuturkan untuk proyeksi cenderung stagnan yakni suku bunga acuan di level 3,5%, deposit facility rate sebesar 2,75%, dan lending facility rate sebesar 4,25%. Proyeksi ini sejalan dengan meningkatnya kasus Covid-19.

Kemudian ketidakpastian secara global juga kembali meningkat akibat penyebaran varian baru virus Covid-19 ini yang membuat laju pertumbuhan ekonomi serta mobilitas juga sedikit terganggu. "Ditambah lagi dari dalam negeri, PPKM Mikro Darurat diperpanjang hingga akhir Juli sehingga potensi BI mengubah kebijakan moneter kecil kemungkinan," ujar dia kepada Kontan.co.id, Sabtu (17/7).


Beriringan dengan hal tersebut, Regina menilai dampak terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak akan signifikan. Sebabnya, para pelaku pasar diperkirakan sudah memproyeksikan suku bunga acuan masih akan tetap stagnan.

Baca Juga: Dibayangi kasus Covid-19, IHSG diproyeksikan melemah pada Senin (19/7)

"Menurut kami, fokus para pelaku pasar lebih kepada pertumbuhan ekonomi kuartal kedua yang belum rilis, kemudian perkembangan terkait kasus Covid-19 domestik yang berkaitan juga dengan PPKM Mikro Darurat," kata Regina.

Oleh sebab itu, Erdhika Elit Sekuritas memproyeksikan IHSG pada sepekan ke depan akan bergerak pada range level support 6.000 dan resistance pada level 6.100. "Sementara untuk Senin (19/7) diperkirakan support di 6.040 dan resistance 6.110," ujar dia.

Baca Juga: Sebanyak 17 emiten masuk dalam daftar pemantauan khusus, ini daftar lengkapnya

Selain RDG BI, Regina memaparkan untuk katalis pekan depan yang perlu diperhatikan pada Senin meliputi Contruction Output dari Euro Area yang diproyeksikan akan tumbuh 18,9% dari sebelumnya 42,3%. Menurutnya, terjadi penurunan terhadap proyeksinya tetapi masih terbilang positif dibandingkan dengan beberapa bulan sebelumnya yang sempat tumbuh negatif akibat dari pandemi Covid-19.

Kemudian, dari domestik yang perlu diperhatikan yakni terkait perkembangan kebijakan PPKM Mikro Darurat yang berpotensi diperpanjang pada pekan ini hingga enam pekan ke depan. "Untuk menyikapi, sebaiknya apabila investor ingin melakukan investasi di saham maka perlu memperhatikan beberapa data ekonomi serta kondisi yang ada lalu kaitkan dengan sektor yang ada sehingga bisa dilihat mana yang berpotensi mengalami kenaikan atau berpotensi masih diuntungkan," pungkas Regina.

Baca Juga: Ramai-ramai bertransformasi jadi bank digital, harga saham naik signifikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati