KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penggunaan bahan bakar dengan RON rendah yang berakibat memburuknya kualitas udara ternyata berdampak buruk terhadap pasien yang terpapar Covid-19. Terutama kelompok rentan. Penelitian Departemen Biostatistik Harvard, T.H. Chan School of Public Health berjudul “Exposure to air pollution and Covid-19 mortality in the United States” yang tulis Xiao Wu dan dipublikasikan New England Journal of Medicine, menyebut, tingkat polusi udara tinggi sebelum pandemi, berdampak buruk ke pasien, bahkan lebih parah bisa mengalami kematian. Disebutkan dalam riset, pasien yang mengalami paparan jangka panjang PM2.5, 15% lebih mungkin mengalami kematian akibat Corona dibanding mereka yang hidup di suatu daerah dengan kualitas udara lebih baik.
Masyarakat bisa rentan Covid-19 jika kualitas udara buruk akibat BBM Ron rendah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penggunaan bahan bakar dengan RON rendah yang berakibat memburuknya kualitas udara ternyata berdampak buruk terhadap pasien yang terpapar Covid-19. Terutama kelompok rentan. Penelitian Departemen Biostatistik Harvard, T.H. Chan School of Public Health berjudul “Exposure to air pollution and Covid-19 mortality in the United States” yang tulis Xiao Wu dan dipublikasikan New England Journal of Medicine, menyebut, tingkat polusi udara tinggi sebelum pandemi, berdampak buruk ke pasien, bahkan lebih parah bisa mengalami kematian. Disebutkan dalam riset, pasien yang mengalami paparan jangka panjang PM2.5, 15% lebih mungkin mengalami kematian akibat Corona dibanding mereka yang hidup di suatu daerah dengan kualitas udara lebih baik.