JAKARTA. Belanja online menjadi bagian dari aktivitas masyarakat indonesia. Orang indonesia melakukan belanja online dalam berbagai jenis produk dan jasa, seperti fesyen, produk kecantikan, elektronik, tiket pesawat dan perjalanan wisata. President Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, Ellyana Fuad menyatakan, menurut survei Visa, belanja online yang dibayar dengan menggunakan kartu kredit adalah yang paling paling banyak diantara metode pembayaran lainnya. "Termasuk dibandingkan dengan pembayaran melalui internet banking dan bank atau ATM (anjungan tunai mandiri) transfer," ujar Ellyana di Jakarta, Selasa (15/4). Ellyana menuturkan, mayoritas pembelanja online yang lebih memilih untuk menggunakan kartu kredit adalah mature shoppers. Dimana, mature shoppers merupakan pembelanja yang berbelanja lebih dari lima kategori produk dan jasa secara online dengan nilai pembelanjaan rata-rata US$ 648 per tahun untuk perjalanan wisata, barang ritel dan jasa. Tiga alasan utama penggunaan kartu kredit adalah pembayaran kartu kredit bisa dilakukan secara mencicil. Cara ini merupakan cara yang mudah karena cukup memasukkan nomor kartu yang kemudian terotentifikasi serta diterima secara luas oleh merchant lokal dan internasional. Dalam survei Visa ini, preferensi perangkat yang digunakan untuk menjelajah dan belanja online juga terlihat. Sembilan dari 10 pembelanja online menggunakan personal computer (PC) atau laptop untuk menjelajah dan berbelanja online. Sebanyak empat dari 10 responden menggunakan perangkat ponsel yang umumnya lebih banyak untuk bersosialisasi dan berbagi informasi. Namun belum banyak digunakan untuk menjelajah dan berbelanja online. Menurut Ellyana, survei Visa ini menunjukkan sekitar satu dari tiga responden saat ini membeli barang-barang ritel dan jasa melalui situs jaringan sosial dan forum online. Dengan proyeksi penetrasi internet yang akan bertumbuh lebih dari dua kali lipat dalam kurun waktu dua tahun kedepan, maka lonjakan belanja online akan terjadi di Indonesia. "Ditambah dengan prediksi meningkatnya penggunaan smartphone dari 28% menjadi 48% pada 2017 mendatang, dapat diperkirakan bahwa smartphone akan menjadi perangkat yang paling banyak digunakan untuk belanja online seiring dengan banyaknya masyarakat Indonesia mengakses internet melalui ponsel," jelas Ellyana.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Masyarakat gemar belanja online pakai kartu kredit
JAKARTA. Belanja online menjadi bagian dari aktivitas masyarakat indonesia. Orang indonesia melakukan belanja online dalam berbagai jenis produk dan jasa, seperti fesyen, produk kecantikan, elektronik, tiket pesawat dan perjalanan wisata. President Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, Ellyana Fuad menyatakan, menurut survei Visa, belanja online yang dibayar dengan menggunakan kartu kredit adalah yang paling paling banyak diantara metode pembayaran lainnya. "Termasuk dibandingkan dengan pembayaran melalui internet banking dan bank atau ATM (anjungan tunai mandiri) transfer," ujar Ellyana di Jakarta, Selasa (15/4). Ellyana menuturkan, mayoritas pembelanja online yang lebih memilih untuk menggunakan kartu kredit adalah mature shoppers. Dimana, mature shoppers merupakan pembelanja yang berbelanja lebih dari lima kategori produk dan jasa secara online dengan nilai pembelanjaan rata-rata US$ 648 per tahun untuk perjalanan wisata, barang ritel dan jasa. Tiga alasan utama penggunaan kartu kredit adalah pembayaran kartu kredit bisa dilakukan secara mencicil. Cara ini merupakan cara yang mudah karena cukup memasukkan nomor kartu yang kemudian terotentifikasi serta diterima secara luas oleh merchant lokal dan internasional. Dalam survei Visa ini, preferensi perangkat yang digunakan untuk menjelajah dan belanja online juga terlihat. Sembilan dari 10 pembelanja online menggunakan personal computer (PC) atau laptop untuk menjelajah dan berbelanja online. Sebanyak empat dari 10 responden menggunakan perangkat ponsel yang umumnya lebih banyak untuk bersosialisasi dan berbagi informasi. Namun belum banyak digunakan untuk menjelajah dan berbelanja online. Menurut Ellyana, survei Visa ini menunjukkan sekitar satu dari tiga responden saat ini membeli barang-barang ritel dan jasa melalui situs jaringan sosial dan forum online. Dengan proyeksi penetrasi internet yang akan bertumbuh lebih dari dua kali lipat dalam kurun waktu dua tahun kedepan, maka lonjakan belanja online akan terjadi di Indonesia. "Ditambah dengan prediksi meningkatnya penggunaan smartphone dari 28% menjadi 48% pada 2017 mendatang, dapat diperkirakan bahwa smartphone akan menjadi perangkat yang paling banyak digunakan untuk belanja online seiring dengan banyaknya masyarakat Indonesia mengakses internet melalui ponsel," jelas Ellyana.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News