KONTAN.CO.ID - Hari pertama tahun 2020, informasi di lini massa diwarnai oleh banjir yang terjadi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Banjir tak hanya melanda ibukota namun di beberapa wilayah di Sumatera seperti Bengkulu dan Labuhan Batu Sumatera Utara berdasarkan laporan media hingga saat ini. Harapan akan kualitas lingkungan hidup yang lebih baik dibandingkan tahun 2019 seakan-akan sulit diwujudkan dengan realitas yang ada. Namun demikian, bukan berarti kualitas lingkungan hidup yang baik dan sehat sesuatu yang mustahil diwujudkan. Rochimawati, Ketua Umum The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) berharap, jurnalis dan media massa menjadi salah satu aktor yang bisa turut membantu mewujudkannya. "Banjir yang terjadi hari ini di beberapa wilayah, seperti Bogor, Bekasi, DKI Jakarta, hingga ke ruas tol Cikampek-Palimanan bahkan di sejumlah daerah, tidak bisa dipandang sebagai satu kejadian tunggal," sebut Rochimawati dalam keterangan resminya, Rabu (1/1). Yang terang, bencana alam adalah sebuah keniscayaan, manusia seharusnya bisa melakukan mitigasi dengan mengarusutamakan kualitas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Menurut dia, pemberitaan dan laporan soal bencana seharusnya ditarik lebih dalam ke faktor-faktor lain yang memengaruhinya. Mulai dari regulasi yang kurang mendorong kepedulian atas lingkungan hidup yang baik dan sehat, hingga ideologi dan rongrongan oligarki yang seolah-olah mendorong peningkatan indeks pembangunan manusia.
Masyarakat Jurnalis Lingkungan ajak kritisi faktor penyebab banjir
KONTAN.CO.ID - Hari pertama tahun 2020, informasi di lini massa diwarnai oleh banjir yang terjadi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Banjir tak hanya melanda ibukota namun di beberapa wilayah di Sumatera seperti Bengkulu dan Labuhan Batu Sumatera Utara berdasarkan laporan media hingga saat ini. Harapan akan kualitas lingkungan hidup yang lebih baik dibandingkan tahun 2019 seakan-akan sulit diwujudkan dengan realitas yang ada. Namun demikian, bukan berarti kualitas lingkungan hidup yang baik dan sehat sesuatu yang mustahil diwujudkan. Rochimawati, Ketua Umum The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) berharap, jurnalis dan media massa menjadi salah satu aktor yang bisa turut membantu mewujudkannya. "Banjir yang terjadi hari ini di beberapa wilayah, seperti Bogor, Bekasi, DKI Jakarta, hingga ke ruas tol Cikampek-Palimanan bahkan di sejumlah daerah, tidak bisa dipandang sebagai satu kejadian tunggal," sebut Rochimawati dalam keterangan resminya, Rabu (1/1). Yang terang, bencana alam adalah sebuah keniscayaan, manusia seharusnya bisa melakukan mitigasi dengan mengarusutamakan kualitas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Menurut dia, pemberitaan dan laporan soal bencana seharusnya ditarik lebih dalam ke faktor-faktor lain yang memengaruhinya. Mulai dari regulasi yang kurang mendorong kepedulian atas lingkungan hidup yang baik dan sehat, hingga ideologi dan rongrongan oligarki yang seolah-olah mendorong peningkatan indeks pembangunan manusia.