Masyarakat lebih suka printer hemat dan cepat



Printer sebagai alat cetak ternyata masih menjadi kebutuhan. Yang menarik, kali ini terjadi pergeseran permintaan pasar antara printer inkjet dan printer laser.International Data Corporation (IDC) memprediksi, pertumbuhan pasar printer tahun ini bisa tumbuh 17,09% dibandingkan 2011. Di sisi pertumbuhan, penjualan printer laser bisa tumbuh tiga setengah kali printer inkjet. Volume pengapalan printer laser ke Indonesia bisa mencapai 244.041 unit.

Pertumbuhan itu terutama ditopang oleh permintaan dari segmen bisnis. Melalui risetnya, IDC menyatakan, sektor usaha lebih memprioritaskan printer laser lantaran pertimbangan efisiensi. Di sektor bisnis ini, pergeseran terbesar terjadi di segmen Usaha Kecil Menengah (UKM).

Contohnya, berdasarkan data Fuji Xerox, permintaan segmen pasar UKM kelas Small Office mencapai 35%, Small Business 30%, dan Medium Business sebanyak 15%. Tingkat pertumbuhan yang tinggi di segmen UKM ini terjadi baik didominasi oleh kategori printer monokrom dan printer warna, di mana pertumbuhan printer warna mencapai 108%.


Marketing Manager ASEAN Fuji Xerox Printer Channel Jolene Yeo menuturkan, dengan menggunakan printer laser, konsumen bisa berhemat US$ 1.607 per tahun untuk memenuhi kebutuhan percetakan. Sebab, ongkos printer laser hanya sekitar US$ 2.102 per tahun, sementara ongkos printer inkjet bisa mencapai US$ 3.709 setiap tahun.

Maklum, biaya perawatan dan isi ulang printer inkjet lebih boros. Selain itu, mencetak dengan printer laser juga lebih cepat. Mencetak dengan printer laser hanya butuh waktu satu jam, dibandingkan printer inkjet yang butuh waktu semalam.

Optimisme target penjualan

Alhasil, para penjual printer yakin, produk printer laser mereka masih laris di pasaran. Country Sales Manager Fuji Xerox Indonesia Teddy Susanto pasang target, pasar Fuji bisa mencapai 25%. Dari tahun 2007 sampai 2011, pangsa Fuji bertahan di posisi kedua dengan pangsa pasar 20% - 21%.

Tahun ini, Teddy mengincar bisa menjual 42.000 unit printer laser. "Tahun lalu, sekitar 32.500 printer laser atau naik 80% dibandingkan 2010," tutur Teddy.

Untuk mencapai target, Fuji akan mengandalkan printer laser P 4600N dan P4620. Selain itu, Fuji juga akan mengandalkan produk Docuprint CP 105 dan CP 205, printer warna terbaru untuk kelas personal dan korporat. Harganya mulai Rp 2 jutaan dengan kecepatan 10 - 12 halaman per menit.

Selain Fuji, Hewlett-Packard (HP) juga yakin target penjualannya terpenuhi. Managing Director, Imaging, dan Printing Group HP Indonesia Mulia Dewi Karnadi bilang, HP akan mengandalkan teknologi dalam urusan bersaing di pasar printer. Sayangnya, Dewi enggan bercerita detil tentang target pertumbuhan dan berapa penjualan printer HP. "Yang jelas, saat ini, kami masih market leader printer laser , sekitar 40%," klaim Dewi.

Awal 2012 ini, lanjut Dewi, HP mengandalkan printer laser komersial generasi kedua berbasis teknologi komputasi awan alias cloud print. Mekanismenya memakai platforn e-print seperti e-mail. "Bisa cetak jarah jauh," katanya.

Dengan printer ini, HP membidik segmen UKM, termasuk usaha mikro. Printer hitam-putih dibanderol dengan harga di kisaran Rp 800.000 - Rp 2 juta. Sedangkan printer warna, harga dipatok mulai dari Rp 4 jutaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari