Masyarakat nilai DPR sebagai lembaga terkorup



JAKARTA. Masyarakat rupanya memandang DPR sebagai jawara lembaga terkorup. Hal ini terungkap dari hasil angket persepsi publik yang diikuti oleh 40.000 pengguna situs petisi online Change.org yang terpilih secara acak.

Tiga besar lembaga terkorup versi netizen adalah DPR (49%), DPRD/DPD (14%) , pemerintah daerah dan kepalanya (10%).

Sebanyak 94% responden memandang korupsi sebagai masalah utama negara. Cuma segelintir, yakni 0,28%, yang menilai korupsi bukan suatu masalah.

“Isu pemberantasan korupsi menjadi salah satu isu yang paling ramai menjadi perhatian di situs Change.org sejak platform ini aktif di Indonesia tahun 2012.

Mulai kasus Cicak vs. Buaya hingga kasus yang paling baru #PapaMintaSaham terlihat jelas bahwa netizen sangat peduli dengan isu ini,” kata Arief Aziz, Direktur Kampanye Change.org dalam keterangan resminya pada Kamis (8/12).

Dalam angket juga terungkap bahwa netizen merasa ketakutan bila menyampaikan kritik atas korupsi. Kriminalisasi pegiat anti-korupsi, seperti menggunakan Undang-Undang (UU) Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) menimbulkan chilling effect alias kekhawatiran bagi netizen yang hendak bersuara melawan koruptor.

Mereka pun memandang hal ini sebagai halangan untuk memberantas korupsi. Hal ini terlihat dari sebagian besar responden (75,2%) yang khawatir akan dikriminalisasi saat mengkritik pejabat atau perusahaan koruptif.

Lalu, 62% khawatif atas intimidasi fisik dan teror. Sedang 20% lainnya khawatir akan diintimidasi melalui media sosial.

Selain itu, publik berpendapat bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan penegak hukum paling kredibel dalam pemberantasan korupsi. KPK memperoleh nilai 7,7 dari 10. Sementara Kejaksaan hanya memperoleh nilai 4,8 dan Kepolisian 4,2.

Masyarakan pun percaya kalau peran KPK tidak boleh dibatasi hanya pencegahan. KPK harus mendapatkan peran lalin seperti penindakan yang meliputi penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan penangkapan.

Angket persepsi publik tentang pemberantasan korupsi, tantangan, dan solusinya ini diadakan oleh Change.org dan Public Virtue Institute. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menyambut Hari Anti Korupsi yang jatuh pada 9 Desember 2015.

“Angket ini dibuat untuk mendapatkan gambaran bagaimana persepsi netizen terhadap isu pemberantasan korupsi, juga apa yang menjadi tantangan dan solusinya,” kata Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri