JAKARTA. Kementerian Keuangan lewat Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) telah menerbitkan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 010. Saat ini, produk investasi tersebut masih dalam proses penawaran yang berlangsung pada 20 September-4 Oktober 2013. Berdasarkan pengalaman pemerintah menerbitkan ORI, semakin banyak masyarakat yang memilih dan percaya pada investasi tersebut.Agung Galih Satwiko, Kasubdit Pengelolaan Portofolio SUN, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, Kementerian Keuangan menyampaikan bahwa masyarakat semakin percaya pada produk investasi ORI. "Dari data terlihat, semakin banyak masyarakat yang beli ORI dalam nominal Rp 100 juta ke atas dan nominal Rp 5 juta - 100 juta semakin sedikit. Itu tandanya masyarakat semakin percaya pada ORI," ungkapnya saat temu wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia, Senin (30/9).Berdasarkan data DJPU pada penerbitan ORI 005 pada September 2008, investor paling banyak membeli ORI di kisaran nominal Rp 5 juta-Rp 100 juta sebanyak 68,3%, sementara nominal Rp 100 juta - Rp 500 juta sebanyak 24,8%, nominal Rp 500 juta - Rp 1 miliar sebanyak 4%, dan investor yang membeli di nominal Rp 1 miliar - Rp 3 miliar sebanyak 2,8%.Komposisi jumlah investor tersebut berubah pada penerbitan ORI 009 pada Oktober 2012 lalu. Investor yang membeli ORI di kisaran Rp 5 juta - Rp 100 juta sebanyak 35,7%, nominal Rp 100 juta-Rp 500 juta sebanyak 41,7%, nominal Rp 500 juta-Rp 1 miliar sebanyak 12,6%, dan investor yang membeli di nominal Rp 1 miliar- Rp 3 miliar sebanyak 10,1%.Agung juga menyampaikan, jumlah investor ritel yang membeli produk ORI semakin banyak dari waktu ke waktu. Dia bilang pada tahun 2006 jumlah masyarakat Indonesia yang membeli ORI sebanyak 16.561 investor. Jumlah tersebut semakin banyak di tahun 2012, total investor yang berpartisipasi dalam penerbitan ORI menjadi 132.729 investor.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Masyarakat semakin percaya pada ORI
JAKARTA. Kementerian Keuangan lewat Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) telah menerbitkan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 010. Saat ini, produk investasi tersebut masih dalam proses penawaran yang berlangsung pada 20 September-4 Oktober 2013. Berdasarkan pengalaman pemerintah menerbitkan ORI, semakin banyak masyarakat yang memilih dan percaya pada investasi tersebut.Agung Galih Satwiko, Kasubdit Pengelolaan Portofolio SUN, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, Kementerian Keuangan menyampaikan bahwa masyarakat semakin percaya pada produk investasi ORI. "Dari data terlihat, semakin banyak masyarakat yang beli ORI dalam nominal Rp 100 juta ke atas dan nominal Rp 5 juta - 100 juta semakin sedikit. Itu tandanya masyarakat semakin percaya pada ORI," ungkapnya saat temu wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia, Senin (30/9).Berdasarkan data DJPU pada penerbitan ORI 005 pada September 2008, investor paling banyak membeli ORI di kisaran nominal Rp 5 juta-Rp 100 juta sebanyak 68,3%, sementara nominal Rp 100 juta - Rp 500 juta sebanyak 24,8%, nominal Rp 500 juta - Rp 1 miliar sebanyak 4%, dan investor yang membeli di nominal Rp 1 miliar - Rp 3 miliar sebanyak 2,8%.Komposisi jumlah investor tersebut berubah pada penerbitan ORI 009 pada Oktober 2012 lalu. Investor yang membeli ORI di kisaran Rp 5 juta - Rp 100 juta sebanyak 35,7%, nominal Rp 100 juta-Rp 500 juta sebanyak 41,7%, nominal Rp 500 juta-Rp 1 miliar sebanyak 12,6%, dan investor yang membeli di nominal Rp 1 miliar- Rp 3 miliar sebanyak 10,1%.Agung juga menyampaikan, jumlah investor ritel yang membeli produk ORI semakin banyak dari waktu ke waktu. Dia bilang pada tahun 2006 jumlah masyarakat Indonesia yang membeli ORI sebanyak 16.561 investor. Jumlah tersebut semakin banyak di tahun 2012, total investor yang berpartisipasi dalam penerbitan ORI menjadi 132.729 investor.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News