HONG KONG. Sebagian besar mata uang Asia perkasa pada transaksi hari ini (3/7). Kali ini, peso Filipina dan won Korea Selatan memimpin penguatan terbesar di antara mata uang regional lainnya. Keperkasaan mata uang Asia ini disulut oleh spekulasi bahwa bank sentral dunia akan segera melonggarkan kebijakan moneternya untuk mendongkrak pertumbuhan. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 10.55 waktu Manila, peso Filipina menguat 0,5% menjadi 41,82 per dollar. Sedangkan won Korea Selatan menguat 0,3% menjadi 1.142,20, dong Vietnam menguat 0,5% menjadi 20.785, baht Thailand menguat 0,2% menjadi 31,55, dan dollar Taiwan menguat 0,1% menjadi NT$ 29,876. "Ekspektasi bahwa bank sentral Eropa akan mengambil langkah-langkah strategis untuk mendongkrak pertumbuhan menyokong pergerakan won dan mata uang Asia lainnya. Data manufaktur AS yang negatif tidak menjadi sentimen negatif bagi mata uang Asia," jelas Byeon Ji Young, currency analyst Woori Futures Co di Seoul. Meski demikian, mata uang di sejumlah negara Asia lainnya dilanda aksi jual. Sebut saja ringgit Malaysia yang melemah 0,05% menjadi 3,1672 per dollar serta rupiah Indonesia yang melemah 0,5% menjadi 9.428.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Mata uang Asia menguat karena optimisme investor
HONG KONG. Sebagian besar mata uang Asia perkasa pada transaksi hari ini (3/7). Kali ini, peso Filipina dan won Korea Selatan memimpin penguatan terbesar di antara mata uang regional lainnya. Keperkasaan mata uang Asia ini disulut oleh spekulasi bahwa bank sentral dunia akan segera melonggarkan kebijakan moneternya untuk mendongkrak pertumbuhan. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 10.55 waktu Manila, peso Filipina menguat 0,5% menjadi 41,82 per dollar. Sedangkan won Korea Selatan menguat 0,3% menjadi 1.142,20, dong Vietnam menguat 0,5% menjadi 20.785, baht Thailand menguat 0,2% menjadi 31,55, dan dollar Taiwan menguat 0,1% menjadi NT$ 29,876. "Ekspektasi bahwa bank sentral Eropa akan mengambil langkah-langkah strategis untuk mendongkrak pertumbuhan menyokong pergerakan won dan mata uang Asia lainnya. Data manufaktur AS yang negatif tidak menjadi sentimen negatif bagi mata uang Asia," jelas Byeon Ji Young, currency analyst Woori Futures Co di Seoul. Meski demikian, mata uang di sejumlah negara Asia lainnya dilanda aksi jual. Sebut saja ringgit Malaysia yang melemah 0,05% menjadi 3,1672 per dollar serta rupiah Indonesia yang melemah 0,5% menjadi 9.428.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News