Mata uang Asia menguat terkena imbas politik Mesir



SEOUL. Pagi ini, won Korea Selatan dan dollar Singapura memimpin penguatan di antara mata uang Asia. Langkah Presiden Mesir Hosni Mubarak untuk mundur dari jabatannya meredakan kecemasan akan terhambatnya pasokan minyak dunia dari Timur Tengah. "Dengan turunnya Mubarak, ada harapan yang sangat besat kawasan Asia akan mampu untuk terus menjalankan demokrasi," jelas Vishnu Varathan, ekonom Capital Economics Asia Pte di Singapura. Asal tahu saja, pada pukul 11.50 waktu Seoul, won menguat 0,6% menjadi 1.122,35 per dollar. Sementara, dollar Singapura menguat 0,4% menjadi S$ 1,2803 dan baht Thailand menguat 0,3% menjadi 30,76. Di negara lain, rupiah menguat 0,3% menjadi 8.923 per dollar, ringgit Malaysia menguat 0,2% menjadi 3,0505, peso Filipina menguat 0,3% menjadi 43,695, dan yuan China tak banyak berubah di posisi 6,5960."Penguatan mata uang Asia disebabkan pasar saham yang positif karena data ekonomi yang mendukung. Saya memprediksi, pada minggu ini, won akan bergerak di kisaran 1.100 hingga 1.130," jelas Thio Chin Loo, senior currency analyst BNP Paribas SA di Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie