KUALA LUMPUR. Mayoritas mata uang Asia perkasa pada transaksi hari ini (11/9). Bahkan penguatannya mendekati level tertinggi dalam empat bulan terakhir. Hal itu dapat dilihat pada pergerakan Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index yang saat ini berada di posisi 115.88. Pada 7 September lalu, indeks yang mengukur kekuatan mata uang Asia teraktif ini berada di level 115,99, level tertinggi sejak 14 mei lalu. Sementara itu, pada pukul 11.18 waktu Kuala Lumpur, ringgit Malaysia menguat 0,1% menjadi 3,0985, won Korea Selatan menguat 0,1% menjadi 1.128,65, dan dollar Taiwan menguat 0,1% menjadi NT$ 29,7. Investor saat ini tengah menunggu sinyal dilakukannya pelonggaran kebijakan moneter yang dapat mendongkrak arus dana asing ke emerging market. "Kepemimpinan Jerman di kawasan Eropa menjadi faktor ketidakpastian di tengah krisis utang Eropa, sehingga membatasi pengambilan risiko oleh investor. Namun, sentimen tersebut tidak terlalu lemah dan masih ada arus dana asing yang mengalir ke Asia. Investor juga menunggu hasil pertemuan the Federal Reserve," papar Hideki Hayashi, researcher Japan Center for Economic Research di Tokyo. Sementara itu, di negara Asia lainnya, rupiah Indonesia melemah 0,2% menjadi 9.589 per dollar. Sedangkan baht Thailand tak berubah posisi di level 31,09 dan peso Filipina diperdagangkan di level 41,620. Dong Vietnam diperdagangkan di posisi 20.850 dan rupe India melemah 0,1% menjadi 55,45.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Mata uang Asia perkasa ke level tertinggi 4 bulan
KUALA LUMPUR. Mayoritas mata uang Asia perkasa pada transaksi hari ini (11/9). Bahkan penguatannya mendekati level tertinggi dalam empat bulan terakhir. Hal itu dapat dilihat pada pergerakan Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index yang saat ini berada di posisi 115.88. Pada 7 September lalu, indeks yang mengukur kekuatan mata uang Asia teraktif ini berada di level 115,99, level tertinggi sejak 14 mei lalu. Sementara itu, pada pukul 11.18 waktu Kuala Lumpur, ringgit Malaysia menguat 0,1% menjadi 3,0985, won Korea Selatan menguat 0,1% menjadi 1.128,65, dan dollar Taiwan menguat 0,1% menjadi NT$ 29,7. Investor saat ini tengah menunggu sinyal dilakukannya pelonggaran kebijakan moneter yang dapat mendongkrak arus dana asing ke emerging market. "Kepemimpinan Jerman di kawasan Eropa menjadi faktor ketidakpastian di tengah krisis utang Eropa, sehingga membatasi pengambilan risiko oleh investor. Namun, sentimen tersebut tidak terlalu lemah dan masih ada arus dana asing yang mengalir ke Asia. Investor juga menunggu hasil pertemuan the Federal Reserve," papar Hideki Hayashi, researcher Japan Center for Economic Research di Tokyo. Sementara itu, di negara Asia lainnya, rupiah Indonesia melemah 0,2% menjadi 9.589 per dollar. Sedangkan baht Thailand tak berubah posisi di level 31,09 dan peso Filipina diperdagangkan di level 41,620. Dong Vietnam diperdagangkan di posisi 20.850 dan rupe India melemah 0,1% menjadi 55,45.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News