Mata uang Asia perkasa untuk pekan kedua



SINGAPURA. Mata uang Asia menguat untuk minggu kedua, mendekati level tertinggi dalam 15 bulan terakhir. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.22 waktu Mumbai, rupe reli 1,9% dibanding pekan lalu menjadi 54,45 per dollar. Sedangkan rupiah menguat 0,5% menjadi 9.603 dan ringgit Malaysia menguat 0,4% menjadi 3,0443. Penguatan juga terjadi pada won Korea Selatan sebesar 0,3% menjadi 1.082,93. Di negara Asia lainnya, pada periode yang sama, peso Filipina menguat 0,4% menjadi 40,895. Sedangkan baht Thailand stabil di level 30,70 per dollar, dong Vietnam berada di level 20.885, dan dollar Taiwan menguat 0,3% menjadi NT$ 29,08 per dollar.Kondisi itu juga menyebabkan indeks Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar naik ke level tertinggi dalam enam bulan terakhir. Asal tahu saja, Asia Dollar Index sudah melaju 3,7% sejak Mei lalu. Hari ini (30/11), indeks mata uang Asia menyentuh level 228,26 yang merupakan level tertinggi sejak 13 September 2011 lalu.Penguatan mata uang Asia terjadi seiring optimisme bahwa penentu kebijakan AS akan menyelesaikan jalan buntu mengenai anggaran belanja AS yang mendongkrak permintaan aset-aset emerging market. "Pendorong utama penguatan mata uang Asia adalah situasi fiskal AS. Saya rasa mereka akan segera menemukan titik temu terkait fiscal cliff, sehingga mata uang Asia akan terus menguat," papar Sean Yokota, head of Asia strategy Skandinaviska Enskilda Banken AB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie