Mata Uang Asia Stabil Rabu (24/12) Pagi, Won Korea Selatan Menguat Paling Tajam



KONTAN.CO.ID. Nilai tukar won Korea Selatan mencatat penguatan paling signifikan di antara mata uang Asia lainnya pada perdagangan Rabu (24/12/2025), di tengah pergerakan mata uang kawasan yang relatif stabil terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip data Reuters pukul 02.11 GMT, won Korea Selatan menguat 1,16% ke level 1.464 per dolar AS, dibandingkan posisi sebelumnya di 1.481 per dolar AS. Penguatan won menjadi yang terbesar di kawasan Asia pada perdagangan hari ini.

Baca Juga: Dolar AS Terpuruk Rabu (24/12), Menuju Kinerja Tahunan Terburuk dalam Dua Dekade


Mata uang Asia lainnya juga mencatatkan penguatan terbatas. Yen Jepang menguat 0,40% ke 155,58 per dolar AS, sementara dolar Singapura naik 0,25% ke 1,282 per dolar AS.

Dolar Taiwan menguat 0,19% ke 31,447 per dolar AS, dan baht Thailand naik 0,14% ke 31,058 per dolar AS.

Di Asia Tenggara, ringgit Malaysia menguat 0,12% ke 4,055 per dolar AS, sedangkan peso Filipina relatif stabil di 58,739 per dolar AS. Nilai tukar yuan China bergerak nyaris datar di 7,028 per dolar AS.

Sementara itu, rupiah Indonesia justru melemah tipis 0,03% ke posisi Rp 16.770 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp 16.765 per dolar AS. Rupee India juga tercatat stagnan di level 89,65 per dolar AS.

Secara year to date 2025, baht Thailand menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia dengan kenaikan 10,44%, disusul ringgit Malaysia yang menguat 10,18%.

Baca Juga: Ketegangan China–Jepang Picu Pembatalan 46 Rute Penerbangan Jelang Liburan

Dolar Singapura menguat 6,51%, dolar Taiwan naik 4,24%, dan yuan China menguat 3,86%.

Sebaliknya, rupiah Indonesia masih melemah 4,05% sepanjang 2025, sementara rupee India turun 4,50%. Peso Filipina juga mencatatkan pelemahan tahunan sebesar 1,13%.

Pergerakan mata uang Asia yang relatif stabil terjadi di tengah pelemahan dolar AS secara global, seiring meningkatnya ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS, Federal Reserve, pada tahun mendatang serta menurunnya selera investor terhadap aset berbasis dolar.

Selanjutnya: Panduan Hedging untuk UMKM agar Keuangan Terkendali saat Terjadi Perubahan Pasar

Menarik Dibaca: Panduan Hedging untuk UMKM agar Keuangan Terkendali saat Terjadi Perubahan Pasar