Mata uang Asia terdongkrak perekonomian Negeri Panda



SINGAPURA. Bloomberg-JP Morgan Asia Dollar Index diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam dua tahun. Kenaikan tersebut terkait adanya spekulasi kalau China akan meningkatkan permintaan domestik. Spekulasi lain yang juga berkembang adalah China akan mendorong pertumbuhan ekonomi di negaranya sehingga akan mendongkrak tingkat pemesanan ekspor di kawasan regional.Asal tahu saja, Dollar Index yang mengukur 10 mata uang yang paling banyak ditransaksikan di luar Jepang, hari ini ditransaksikan di posisi 114,92, tak banyak berubah dari posisi 1 Oktober di level 115,02. Sementara itu, sejumlah mata uang Asia menguat. Pada pukul 12.31 waktu Seoul, won Korea menguat 0,6% menjadi 1.123,75 per dolar dan sempat menyentuh level terkuat sejak Mei di posisi 1.123,05. Sementara, dolar Taiwan menguat 1% menjadi NT$ 30,995 dan peso Filipina menguat 0,2% menjadi 43,72. "Data positif dari China dan adanya peningkatan permintaan domestik mereka berarti lonjakan atas permintaan ekspor barang-barang Asia ke China. Alhasil kondisi ini juga turut mempengaruhi mata uang di kawasan regional," jelas Tohru Nishihama, ekonom Dai-ichi Life Research Institute Inc di Tokyo. Sementara itu, baht Thailand menguat 0,2% menjadi 30,16. Sedangkan dolar Singapura dan rupiah Indonesia tak banyak mengalami perubahan masing-masing di posisi S$ 1,3132 dan 8.920.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie