KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasangan mata uang euro terhadap dollar menguat di perdagangan pasar
spot. Penguatan tak lepas dari perdagangan aset berisiko dan pelemahan dollar itu sendiri. Mengutip
Bloomberg, pairing EUR/USD pukul 20.50 WIB berada di level 1.1343 atau naik 0,14%. Analis PT Rifan Financindo Berjangka Puja Purbaya Sakti menilai menguatnya mata uang euro karena pada perdagangan sebelumnya nilai tukar euro
rebound oleh kuatnya perdagangan aset berisiko yang selalu mendukung pergerakan euro. "Kekuatan pasangan ini juga didukung oleh posisi Dollar AS yang sedang bergerak defensif," ujar Sakti kepada Kontan.co.id, Senin (18/3).
Dia menambahkan penguatan aset risiko euro diperoleh dari keterangan Presiden AS Donald Trump terkait eskalasi negoisasi perdagangan dengan China yang akan berakhir dalam pertemuan dengan Presiden Xi Jinping 3-4 pekan ke depan. Meski demikian, apresiasinya dalam jangka panjang kemungkinan akan dipersulit oleh pembengkakan defisit anggaran di beberapa negara ekonomi utama Kawasan Eropa, khususnya Prancis yang tengah dilanda protes rompi kuning. Sekadar informasi saja, akhir pekan lalu, protes rompi kuning (Gilet Jaunes) kembali meletus di jalanan Paris, Prancis. Setelah sempat mereda selama beberapa waktu, demonstran kini bertindak makin agresif dengan menyatroni toko-toko kelas atas, membakar bank, merusak properti publik, dan bentrok frontal dengan polisi. "Nampaknya, janji Presiden Emmanuel Macron untuk merevisi aturan pajak dan gaji minimum, gagal meredam kemarahan publik terhadap kalangan elite Prancis. Nampaknya sentimen tersebut akan membebani pergerakkan euro untuk bisa terus lanjutkan penguatan terhadap dollar AS pada perdagangan selanjutnya," ungkapnya. Sakti juga mencatat pergerakan euro terhadap dollar pada perdagangan besok akan cukup berisiko. Melihat beberapa indikator ekonomi. Seperti indikator ekonomi IT Balance of Trade JAN yang diprediksi akan mengalami penurunan dari €3.658B menjadi €2.062B. Serta indikator ekonomi DE ZEW Economics Sentiment Index MAR yang diprediksi akan mengalami peningkatan dari -13.4 menjadi -11. "Indikator ekonomi US Factory Orders MoM JAN yang diprediksi akan mengalami peningkatan dari 0,1% menjadi 0,3% juga akan berdampak favorable bagi Dollar AS sehingga akan memberikan sentimen negatif bagi euro pada perdagangan berikutnya," imbuh Sakti.
Dilihat dari segi teknikal, Sakti melihat indikator Moving Average Exponential (EMA) melebar dengan arah kurs naik. Kemudian pada Vortex Indicator (VI) dengan kondisi B
lue over red yang melebar dimana arah kurs berpotensi lanjutkan kenaikan. Selanjutnya pada indikator
True Strengh Indicator (TSI) berada di area -6 yang menunjukkan kurs kurang kuat untuk turun. Secara umum Sakti menilai EUR/USD masih berpotensi untuk lanjutkan penguatan pada perdagangan selanjutnya. Dia memproyeksikan pairing EUR/USD besok berada di level
support 1,1298 - 1,1274 - 1,1227. Dan level
resistance 1,1345 - 1,1368 - 1,1415. Dia merekomendasikan
buy selama harga di atas 1,1370. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi