Mata uang Garuda diprediksi kembali loyo



JAKARTA. Nilai tukar rupiah diperkirakan akan kembali meneruskan pelemahan hari ini. Lana Soelistianingsih, Kepala Riset Samuel Asset Management memperkirakan, rupiah akan bertengger di kisaran Rp 11.800-Rp 11.820 per dollar AS.

Penurunan indeks future Asia dinilai menjadi indikasi masih akan terkoreksinya pasar Asia hari ini. Sehingga, hal ini berimbas pada pelemahan kurs mata uang garuda.

Beberapa isu di dalam negeri yang berpengaruh antara lain adanya pembatalan penerbitan surat utang valuta asing (valas) di dalam negeri. Rencananya, pemerintah akan menerbtitkan valas domestik senilai US$ 200 juta-US$ 250 juta dengan tenor tiga tahun.


Pembatalan penerbitan ini, menurut Lana, membantu mengurangi tekanan tambahan utang luar negeri pemerintah. Terlebih, realisasi serapan anggaran pemerintah berjalan lamban tahun ini.

Sehingga, membuat pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2014 cenderung berada di batas bawah dari perkiraan Bank Indonesia, 5,1%-5,5% untuk tahun 2014.

Hingga semester I-2014, penyerapan belanja negara baru 41,2% atau sekitar Rp 759,9 triliun. Sedangkan, defisit anggaran tercatat hanya Rp 47 triliun dari rencana Rp 241,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie