Mata Uang Garuda kembali berotot



JAKARTA. Pergerakan rupiah di awal pekan diperkirakan masih relatif stabil. Para analis melihat sentimen penggerak rupiah, baik dari dalam maupun luar negeri, masih sepi. Tapi, ada beberapa faktor yang bisa mengangkat rupiah.

Nurul Eti Nurbaeti, Head of Research Divisi Treasury BNI, melihat lelang Surat Utang Negara (SUN) bisa menjadi sentimen positif bagi rupiah. Lelang SUN ini ditargetkan bisa mengumpulkan dana hingga Rp 8 triliun. Jika penawaran yang masuk melebihi target indikatif lelang, rupiah akan terimbas positif.

Sayang, imbuh Nurul, pertengahan menjelang akhir bulan, permintaan dollar AS lazimnya meningkat. "Utang valas yang jatuh tempo biasanya akhir bulan. Pelaku pasar harus menyediakan dollar," ujar Nurul.Tentu ini akan menjadi faktor penekan rupiah.


Toh, rupiah mungkin terangkat karena hari ini pasar Amerika Serikat libur. "Tekanan dollar terhadap rupiah bisa sedikit berkurang," tutur Nurul.

Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih melihat faktor positif dari Eropa. "Yunani sudah pasti akan dibantu dan tidak akan ditinggalkan Uni Eropa," tutur dia. Di luar kondisi Eropa, ia melihat belum ada sentimen yang akan mempengaruhi, kecuali jika revisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) benar akan dilakukan terkait kenaikan harga minyak.

Nurul memperkirakan, rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp 8.930-Rp 9.050 per dollar AS. Sedang, Lana menduga rupiah akan bergerak di area Rp 8.990-Rp 9.020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie