Mata uang Garuda tersengat data penjualan AS



JAKARTA. Rupiah tertekan. Hari ini (25/9), di pasar spot pasangan USD/IDR naik 0,25% dari hari sebelumnya menjadi 11.983. Namun, di kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah menguat 0,24% versus dollar AS ke level 11.947.

Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir, mengatakan dari sisi fundamental, tangguhnya kinerja dollar AS dapat membayangi kinerja rupiah. "Dollar AS menguat setelah data semalam menunjukan kenaikan penjualan rumah (versi rumah baru) di AS," kata Zulfirman.

Sekedar info, penjualan rumah baru bulan Agustus meningkat 504.000, angka ini lebih tinggi dari ekspektasi 432.000 bahkan lebih tinggi dari bulan sebelumnya 427.000.


Ini dapat memberikan bukti berlanjutnya pemulihan ekonomi Paman Sam dan kembali membuat investor khawatir dengan outlook kebijakan Federal Reserve yang cukup hawkish. Hasil pertemuan Fed terakhir telah menimbulkan persepsi bahwa bank sentral AS mungkin dapat menaikan suku bunga lebih cepat setelah mengakhiri program pembelian obligasinya.

Meski demikian, merebaknya harapan akan adanya pelonggaran moneter dari bank sentral Cina dapat memberikan investor kelegaan atas outlook perekonomian mitra dagang utama Indonesia tersebut. "Ini mungkin dapat memberikan sentimen positif untuk rupiah," ujarnya.

Pada transaksi perdagangan besok (26/9), Zulfirman memprediksi rupiah akan berada di kisaran 11.890-12.045.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie