KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Mata uang kripto alias cryptocurrency, menjadi salah satu sarana transaksi nontunai yang kini sedang berkembang di dunia. Semakian banyak transaksi, termasuk transaksi jual beli di dunia maya yang bisa menggunakan aset kripto, seperti Bitcoin. Namun, sampai saat ini masih cukup banyak negara yang bersikap abu-abu, bahkan melarang penggunaan kripto. Di negara kita, Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan, Bitcoin dan mata uang virtual lainnya bukanlah alat pembayaran yang sah di tanah air. Namun, kehadiran aset kripto di Indonesia sudah diakui dan diatur sebagai instrumen investasi yang dapat diperdagangkan di bursa berjangka Indonesia.
Alhasil, industri kripto di Indonesia pun kian berkembang. Lihat saja perusahaan perantara jual beli atau exchange kripto terus bermunculan. Begitu pula dengan bertambahnya pengguna dan jenis mata uang kripto, baik asing maupun lokal, yang diperdagangkan di Indonesia. Sekadar menyegarkan ingatan, bisnis kripto di Indonesia dimulai sejak Februari 2014. Pada waktu itu, Oscar Darmawan memberanikan diri mendirikan Indodax. Salah satu kripto terbesar yang dia perkenalkan waktu itu adalah Bitcoin. Saat ini, Indodax sudah memperdagangkan beragam jenis kripto. Menurut perkiraan Irvan Tisnabudi, Regional Business Development Latoken untuk Asia Tenggara, saat ini di Indodax ada sekitar 1,5 juta pengguna aktif mata uang kripto. Beberapa waktu lalu, Oscar Darmawan, mengatakan jumlah pengguna Indodax tahun ini ditargetkan mencapai 2 juta. Indodax tercatat sebagai exchanger terbesar di Indonesia dengan volume perdagangan per hari sekitar US$ 8,5 juta. Ini menempatkan Indodax di posisi 100 besar exchanger kripto terbesar dunia, kata Irvan. Di luar Indodax, saat ini setidaknya ada 20 marketplace aset kripto yang beroperasi di Indonesia. Harga aset kripto, seperti Bitcoin dan Ethereum yang sangat fluktuatif menjadi salah satu daya tarik kripto sebagai instrumen investasi. Tentu ada risiko yang melekat pada fluktuasi, selain berbagai risiko lain, seperti aksi pencurian oleh peretas jahat. Toh, Irvan optimistis pasar kripto di Indonesia memiliki potensi besar. Sebab jumlah pengguna telepon seluler (ponsel) pada populasi orang dewasa lebih dari 80%. Namun karena keadaan geografis Indonesia, hanya 30% populasi dewasa yang memiliki akses dan rekening bank, katanya. Nah, mereka yang belum memiliki akses ke perbankan ini menjadi pasar bagi aset kripto. Apa lagi, nyatanya di antara kripto yang ada di Indonesia, sebagian tak melulu untuk investasi, tapi bisa dipakai untuk bertransaksi dan keperluan lain dengan berbagai keuntungan yang ditawarkannya. Seperti apa manfaat dan bagaimana cara kerja mata uang kripto itu? Berikut ulasan sejumlah aset kripto yang diperdagangkan di Indonesia. Ana Coin Aset kripto ini dirilis oleh perusahaan perantara jual beli kripto (exchange) Indonesia, yakni Rekeningku.com. Ana Coin adalah cryptocurrency yang beroperasi menggunakan platform Ethereuem dengan ERC20. Ana Coin mulai diperkenalkan ke publik kripto tanah air melalui initial coin offering (ICO) pada 25 Juni 2018. Saat dirilis perdana, Rekeningku.com menerbitkan Ana Coin sebanyak 200 juta koin. Dari jumlah tersebut, rinciannya, sebanyak 40% atau 80 juta dijual ke publik, 10% atau sebanyak 20 juta ke angel investor, dan 50% dijual ke founding team. Saat pertama kali dirilis, Ana Coin dibanderol Rp 900 per koin. Antusiasme pasar sangat baik. Saat kami meluncurkan Ana Coin, di hari pertama Ana Coin sudah terjual habis, ujar Robby, Co-Founder sekaligus Direktur Rekeningku.com. Saat ini, lanjut Robby, rata-rata volume transaksi harian Ana Coin sudah berkisar Rp 500 juta-Rp 700 juta per hari. Per 15 Juni 2019, harga Ana Coin Rp 969 per koin. Adapun, jumlah investor yang tercatat di platform itu lebih dari 170.000 orang. Robby menjelaskan, Ana Coin bertujuan untuk memberikan solusi dalam bertransaksi digital aset di Rekeningku.com. Tiap member dapat menggunakan Ana Coin untuk membayar biaya apapun di platform Rekeningku.com, seperti biaya transaksi, biaya penarikan dana, biaya pencatatan dan biaya transaksi lainnya. Manfaat utama yang bisa didapatkan investor dari Ana Coin, antara lain, bisa mendapatkan potongan (diskon) sebesar 50% untuk biaya transaksi taker dan withdraw (penarikan dana). Penggunaan Ana Coin sebagai pembayaran biaya di Rekeningku.com akan mendapatkan dikon yang menarik, imbuh Robby. Jadi, investor yang mengantongi Ana Coin diberikan diskon 50% untuk biaya fee saat melakukan withdraw. Saat ini biaya fee untuk withdraw di Rekeningku.com sebesar 1% dari transaksi. Misalnya, investor ingin melakukan penarikan Rp 100 juta, maka biaya fee Rp 1 juta. Tapi, jika memiliki Ana Coin, feenya hanya Rp 500.000, karena ada diskon 50%. Robby mengklaim, Ana Coin memiliki kelebihan tersendiri dalam memberikan diskon kepada pengguna di Rekeningku.com. Salah satunya, pengguna tidak perlu melakukan hold Ana Coin. Sebab, Ana Coin dibeli secukupnya hanya saat user ingin melakukan transaksi taker dan withdraw, sehingga user tidak perlu peduli dengan fluktuatif harga Ana Coin. Robby menganjurkan agar Ana Coin tidak digunakan sebagai aset investasi, tapi dipakai sesuai kebutuhan untuk mendapatkan diskon 50% dari biaya transaksi taker dan withdraw tadi. Jadi, pengguna tidak perlu hold (menahan) Ana Coin untuk mendapatkan diskon 50%, karena saat dibutuhkan maka user lain akan membelinya, tandas Robby. MameCoin Proses pengumpulan donasi yang dinilai acap kali kurang transparan mendorong MameCoin hadir di Indonesia. Berbeda dengan platform sejenis, MameCoin menawarkan solusi donasi online dengan menggunakan mata uang kripto berbasis teknologi blockchain. Singkatnya, MameCoin merupakan platform donasi virtual berbasis teknologi blockchain. MameCoin diperkenalkan ke publik kripto tanah air pada 21 Juli 2018 di bawah bendera PT MameCoin Indonesia Berbagi (MameCoin Indonesia). Saat itu MameCoin dirilis sebanyak 1 miliar koin. Saat pertama kali dirilis, MameCoin terjual 1 miliar koin. Ada sekitar 2000-an investor yang membeli MameCoin, ujar Heraldo R.M Kalangit, Komisaris sekaligus COO MameCoin Indonesia. Lewat platform MameCoin, lanjut dia, masyarakat bisa memberikan donasi dengan mudah dan tanpa perlu khawatir apakah donasi yang diberikan telah diterima dengan baik oleh mereka yang membutuhkan. MameCoin memungkinkan Anda berdonasi dengan jumlah terkecil tanpa batas minimum, bahkan bisa donasi Rp 1, kata Heraldo. Dia menambahkan, MameCoin juga memungkinkan transfer selama 24 jam ke berbagai negara dengan biaya yang murah, dan penggunanya bisa memilih akan berdonasi ke tempat-tempat pilihannya. Kelebihan lainnya, pengguna bisa melacak transaksi donasi dari mana ke mana dan jumlahnya berapa, imbuh Heraldo. Saat ini, lanjut Heraldo, pihaknya sedang mengembangkan platform donasi MameCoin bernama Glolove. Dengan Glolove, pemilik MameCoin dapat mengirim donasi ke penerima. Dia berharap, investor (pemilik) MameCoin dapat bekerjasama menyebarkan informasi mengenai MameCoin dan Glolove di sosial media yang ada. Kelak, jika Glolove sudah resmi dirilis, untuk memulai proyek donasi, perusahaan melakukan filter untuk setiap proyek donasi yang masuk ke MameCoin. Langkah awal dimulai dengan memasukkan tujuan donasi yang ingin menerima MameCoin sebagai donasi. Mitra diharuskan memberikan keterangan yang benar dan tidak asal. Pihak MameCoin akan mengecek kembali sebelum ditayangkan ke publik. Setelah itu, pengguna bisa mencari di daftar donasi, proyek apa yang ingin didukung dan menilai sendiri proyek seperti apa yang ingin mereka bantu. Pengguna juga dapat mengirim token MameCoin miliknya ke proyek donasi. Namun, masyarakat yang ingin melakukan donasi terlebih dahulu harus menukarkan mata uang fiat atau mata uang kripto yang mereka miliki ke MameCoin. Saat ini harga 1 MameCoin nilainya sama dengan Rp 1. Sementara itu, pihak penerima donasi dapat menukarkan MameCoin ke rupiah di exchange yang ada. Menurut Heraldo, saat ini baru Jepang dan Indonesia yang mengembangkan layanan berdonasi MameCoin. Kondisi di Jepang yang kurang lebih sama dengan Indonesia, yakni sering mengalami bencana alam, seperti gempa bumi, hujan badai, dan bencana alam lainnya, menjadi salah satu alasan MameCoin hadir di Jepang. Ke depan, MameCoin akan memperluas layanannya di berbagai tempat di seluruh dunia. Sampai saat ini baru ada tiga tempat untuk membeli MameCoin, yaitu Coinexchanges, Dexdelta dan Tokenjar. Saat ini jumlah pemilik MameCoin ada sekitar 3.000 orang, ujar Heraldo. BBX Coin BBX Coin adalah salah satu mata uang kripto yang dibangun dengan smart contract di platform Ethereum, dan mengikuti standar token ERC20 dalam implementasinya. Mata uang kripto ini besutan Bit Block Xchange (BBX). BBX Coin diluncurkan melalui skema ICO yang digelar di platform Rekeningku.com pada 2 Juli 2018. Saat ICO, harga BBX Coin dipatok Rp 14.000. BBX Coin didirikan oleh Ronald Kumalaputra, pebisnis yang sudah lama berkecimpung di dunia properti, ritel serta teknologi dan media. Saat pertama kali dirilis, BBX Coin disuplai dengan jumlah 19,99 juta koin, namun hanya 20% atau 4 juta koin yang dijual ke publik. Sedangkan sisanya atau 80% untuk peserta program loyalty points. Agus Lasira, Supporting Team Member BBX menjelaskan, BBX Coin memiliki sejumlah utilitas. Di antaranya, bisa menjadi alat bayar di Waroq (Warung Barokah Online), yang berafiliasi dengan BBX yang tersebar di Jabodetabek. Waroq adalah program yang bertujuan untuk membantu para pedagang warung atau pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk memodernisasikan warung-warung tradisional agar tidak kalah bersaing dengan minimarket modern. Nah, Waroq membantu warung-warung UKM tersebut dalam pengadaan barang, modernisasi pencatatan, dan operasional yang efisien. BBX coin dipakai sebagai rebate atau potongan harga bagi para member Waroq. Singkatnya, fungsi utama dari BBX Coin adalah sebagai token transaksi dengan pasar modern Waroq untuk mendapatkan potongan harga 20%. Bukan cuma itu. Jika pembelian beberapa bahan makanan di Koperasi BBX dilakukan dengan token tersebut, maka pengguna akan mendapatkan diskon khusus sebesar 50%. Berbelanja di Bao-Bao Express dengan BBX Coin juga akan dapat diskon khusus sebesar 50%. Agricoin Mata uang kripto besutan AGC Fund ini menggelar ICO pada November 2017 silam, dan diterbitkan dengan 12 juta koin. AGC adalah mata uang kripto berbasis peer-to-peer lending (P2P) yang digunakan khusus dalam bisnis terkait pertanian, mulai dari proses awal, distribusi, hingga penjualan di pasarnya. Riski Yudistira, CEO & Developer AGC Fund, mengatakan, platform AGC Fund bertujuan untuk memenuhi kebutuhan langsung antara sekelompok peminjam (debitur) dan penyalur pinjaman (krreditur) sebagai rekan dalam sejumlah proyek pertanian. Proyek percontohan pinjaman pertama telah dimulai pada Desember 2018. Layaknya usaha P2P yang sudah berkembang saat ini, pemberi pinjaman dan peminjam dana dipertemukan melalui platform AGC Fund, tapi transaksi akan berlangsung memakai Agricoin. Investor yang ingin meminjamkan uangnya harus terlebih dahulu masuk ke platform AGC Fund. Jadi, investor harus membeli Agricoin. Nantinya, Agricoin itu akan dikonversikan menjadi uang fiat untuk disalurkan ke petani. Para petani atau pengusaha pertanian dapat menerima pinjaman dana dalam bentuk uang fiat. Eloknya, besaran bunga pinjaman tidak ditentukan oleh AGC Fund, tapi oleh petani sendiri. Jadi, bunga per proyek itu beda-beda, kata Riski. Di sisi lain, investor bisa memilih berbagai proyek pertanian yang ingin mereka danai. Proyek itu telah melewati proses seleksi oleh AGC Fund berdasarkan proposal pengajuan modal dari petani. Bentuk imbal hasilnya dikembalikan ke investor dalam token. Artinya, potensi yang didapat investor adalah tambahan jumlah token dan kenaikan nilai. Lalu, bagaimana jika petani gagal panen? Untuk risiko yang satu ini, Agricoin mendorong petani untuk menyisihkan 1%-2% dari profit untuk risiko force majeure, seperti gagal panen. Cara ini untuk memenuhi kewajiban pinjaman kepada pihak investor.
Saat ini Agricoin sudah diperjual belikan di bursa nusaX, BiteBTC, dan Crex24. Adapun harga Agricoin per 18 Juni 2019 berkisar Rp 8 hingga Rp 12 per koin, denga, 90 pengguna di lokal dan 900 pengguna secara global. Industri kripto tanah air terus bertumbuh dan berpotensi untuk berkembang lebih besar lagi. Apa lagi, tak hanya untuk investasi, beragam aset kripto juga bisa dipakai untuk berbagai transaksi dan utilitas lain. Dengan perdagangan per hari sekitar US$ 8,5 juta, Indodax berada di posisi 100 besar exchanger kripto terbesar dunia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dikky Setiawan