Mata uang lira Turki semakin terkapar



KONDISI politik yang tidak menentu di Turki jadi penyebab utama koreksi signifikan yang dialami lira Turki. Mengutip Bloomberg, Kamis (5/1) pukul 19.20 WIB pasangan USD/TRY terbang 1,27% ke level 3,6174 dibanding hari sebelumnya.

Pelemahan nilai tukar lira ini merupakan yang terdalam di antara 31 mata uang dunia lainnya yang dipantau Bloomberg. Sebagai catatan, sepanjang tahun 2016 lalu lira merosot 17%.

“Pasar melihat momentum jual untuk lira Turki,” kata Piotr Matys, Emerging Market Currency Strategist Rabobank seperti dikutip dari Bloomberg.


Pertumbuhan ekonomi Turki yang melambat sepanjang kuartal tiga 2016 lalu juga menjadi pemicu tergerusnya kepercayaan pasar terhadap lira.

Saat ini Bank Sentral Turki mendapat tekanan tidak hanya dari pasar tapi juga dari Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk memangkas suku bunga dan mendukung perbaikan ekonomi Turki.

“Sekarang pasar percaya bahwa Bank Sentral Turki berada dalam titik terlemahnya untuk menaikkan suku bunga terutama dengan permasalahan inflasi yang menghadang akibat jauhnya level saat ini dari target,” tambah Nigel Rendell, Senior Emerging Market Analyst Medley Global Advisor.

Ketidakpastian kondisi politik akibat tingginya serangan terorisme di Turki turut menjadi pertimbangan bagi pelaku pasar. Menurut Nigel, investor jelas akan memilih untuk memegang mata uang lain dibanding memegang lira yang sedang terpuruk dan tidak menjamin keamanan aset mereka.

Tidak heran, meski USD tengah koreksi, namun pelemahan lira tetap saja signifikan dan tidak terelakkan sepanjang hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto