Mata Uang Utama Menguat Atas Dolar AS, Ini Pendorongnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang utama cenderung menguat terhadap dolar Amerika Serikat pada Selasa (13/8) pukul 10.25 WIB.

Berdasarkan Trading Economics, pairing EURUSD berada di 1,093, naik 0,01% dari hari kemarin. GBPUSD tercatat naik 0,02% ke 1,277; AUDUSD naik 0,10% ke 0,659, NZDUSD naik 0,15% ke 0,603, dan USDCAD terkoreksi 0,03% ke 1,373. Dalam sepekan terakhir, mata uang utama tersebut terpantau menguat atas dolar AS.

Research and Development ICDX Jonathan Octavianus dan Taufan Dimas Hareva mengatakan bahwa pergerakan pasangan mata uang menguat di tengah kesulitan pelaku pasar mencari isyarat baru terkait pemangkasan suku bunga the Fed.


Untuk isyarat baru, pelaku pasar menantikan rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk bulan Juli. Para ekonom memperkirakan bahwa inflasi utama dan inti bulanan, yang tidak mencakup harga pangan dan energi yang bergejolak, naik sebesar 0,2%. IHK utama dan inti tahunan diperkirakan melambat masing-masing sebesar sepersepuluh menjadi 2,9% dan 3,2%.

Untuk EUR, ICDX melihat penguatannya didorong pertumbuhan ekonomi di Zona Euro sebesar 0,3% secara kuartalan. Sementara itu, perubahan ketenagakerjaan, ukuran persentase yang menunjukkan peningkatan data gaji baru, diperkirakan akan meningkat lebih lambat sebesar 0,2% dari rilis sebelumnya sebesar 0,3%.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Diprediksi Menguat Pekan Ini, Kendati Dibayangi Pembalikan Arah

PDB dan angka lapangan kerja yang kuat menguntungkan EUR karena mengurangi kemungkinan pelonggaran kebijakan lebih lanjut Bank Sentral Eropa (ECB). "Selanjutnya, pelaku pasar juga menanti survei ZEW Jerman di bulan Agustus untuk mencari katalis baru," tulis Jonathan dan Taufan dalam riset, Selasa (13/8).

Mereka memproyeksikan pairing EURUSD menguat. Support terdekatnya di 1,0870 dan resistance terdekat di 1,0960.

Pairing GBPUSD naik menjelang rilis angka PPI AS pada hari ini serta CPI Inggris yang akan diumumkan pada Rabu. Diperkirakan PPI inti akan turun menjadi 2,7% dari 3%, sementara inflasi IHK inti tahunan diperkirakan turun menjadi 3,2% dari 3,3%.

"Data yang lain, Inggris merilis laporan ketenagakerjaan untuk tiga bulan hingga Juni dan pasar bisa melihat tanda-tanda pasar tenaga kerja yang melemah," sebutnya. Support terdekat GPBUSD di area 1,2690 dan resistance terdekat di zona 1,2830.

Untuk AUDUSD terus mengalami penguatan imbas sikap hawkish Reserve Bank of Australia (RBA) yang tak tergoyahkan. Selain itu, angka inflasi China yang lebih kuat mendukung cemerlangnya kinerja mata uang ini.

Baca Juga: Rupiah Diperkirakan Tetap Kuat di Tengah Wait and See Pelaku Pasar

ICDX memproyeksikan support terdekat GBPUSHD di zona 0,6510 dan resistance terdekat di 0,6640.

Pairing NZDUSD, ditopang oleh Laporan ketenagakerjaan Selandia Baru yang lebih kuat dari perkiraan pada minggu lalu. Sehingga mengurangi kemungkinan penurunan suku bunga Reserve Bank of New Zealand (RBNZ). "Disisi lain, tingkat inflasi yang lebih kuat juga turut mendukung kinerja mata tersebut," katanya.

ICDX memperkirakan NZDUSD memiliki support terdekat di 0,5980 dan resistance terdekat di zona 0,6050.

Lalu USDCAD, dolar AS melemah terhadap dolar Kanada di tengah kehati-hatian pasar menjelang rilis data penting AS. Di sisi Kanada, pelaku pasar memperkirakan bahwa Bank of Canada kemungkinan menurunkan tingkat suku bunga sebesar 25bps sebanyak dua kali lagi di tahun ini, yaitu pada pertemuan bulan September dan Oktober.

Kekhawatiran memanasnya konflik geopolitik di Timur Tengah dan Rusia-Ukraina juga tetap dipantau pelaku pasar, yang pada gilirannya dapat menaikkan kinerja loonie atawa dolar Kanada terkait dengan komoditas utama minyak mentah. "Support terdekatnya di areal 1,3735 dan resistance terdekatnya di zona 1,3795," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati